Optimisme Berkurang, Asing Mulai Hengkang

tax graph illustration design

Jakarta. Dana asing terus angkat koper dari bursa saham Indonesia. Asing gencar membukukan net sell. Dalam sebulan terakhir, aksi jual bersih asing sekitar Rp 5,2 triliun. Para analis menilai, banyak faktor yang menyebabkan asing pesimistis terhadap pasar saham.

Syukurlah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak merosot tajam. Pemodal lokal masih mampun menopang IHSG, saat duit asing menguap. IHSG kemarin di level 5.405,49, turun 0,77%.

Aditya Perdana Putra, Analis Semesta Indovest, menilai, asing dilematis sehingga memilih wait and see. Beberapa faktor yang memicu asing hengkang, antara lain keBIjakan pemerintah kurang mendorong optimism pasar.

Misalnya, penurunan harga semen, peningkatan pajak barang mewah dan lambatnya respons pemerintah pengatasi pelemahan kurs rupiah.

Dan terjadi anomali di pasar modal. Secara historis, biasanya di maret banyak sentiment positif yang mengerek bursa saham. Apalagi, data ekonomi makro umumnya bagus. “Gejolak politik domestik juga menyebabkan investor asing dilematis,”imbuh Aditya.

Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, bilang, sebenarnya sentimen regional, seperti rencana kenaikan bunga The Fed sudah tak terlalu menyetir keputusan investor asing. Namun, net sell asing terus terjadi, meski bank indonesia (BI) memangkas BI rate.

Satrio menyimpulkan, sentimen negatif utama adalah kebijakan penerapan bea meterai transaksi saham berdasarkan nominal transaksi.

Maklum, sepertiga dana asing di bursa merupakan duit pemodal jangka pendek. Pengenaan bea materai mendorong mereka hengkang. Sehingga, yang tersisa adalah investor institusi jangka panjang. Menurut satrio, tekanan jual dana asing memang tidak besar, sekitar Rp 400 miliar per hari. Namun, tetap mengkhawatirkan jika terus terjadi di jangka menengah. Aditya dan Satrio memperkirakan, tren dana asing BIsa terus terjadi dalam jangka pendek hingga april. Namun, IHSG kemungkinan tidak turun tajam, karena ditopang investor domestik. Seperti yang selama ini terjadi.

Aditya memperkirakan, IHSG bisa tetap solid di support 5.370. Pada Mei, Aditya berharap IHSG kembali ke 5.500 karena didorong data ekonomi makro seperti pertumbuhan ekonomi dan laporan keuangan kuartal I.

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar