JAKARTA. Di tengah penurunan produksi dan perlambaan ekspor teh nasional sepanjang tahun 2014, produsen teh di Tanah Air mendapatkan kabar baik dari Amerika Serikat (AS). Sebab, ekspor teh ke Negara Paman Sam itu berpotensi naik pada tahun ini.
Berdasarkan data US Department of Commerce pada tahun 2014, ekspor teh Indonesia mencapai US$ 8,19 juta atau turun tipis dari tahun 2013 yang mencapai US$ 9,57 juta. Maklum, ekspor teh Indonesia sepanjang tahun 2014 lalu melambat hampir 15% dari semula menyentuh angka US$ 157,5 juta pada tahun 2013 menjadi tinggal US$ 135 juta pada tahun lalu.
Namun, tahun ini, ekspor teh Tanah Air ke AS diprediksi naik tajam. Indikatornya terlihat dari hasil keikutsertaan Indonesia dalam World Tea Expo 2015 yang berlangsung 6-8 Mei 2015 lalu di California, AS. Dalam perhelatan itu, penjualan produk teh Indonesia mencapai US$ 500.000 yang merupakan trial order selama pameran.
Umar Hadi, Konsulat Jenderal RI di Los Angeles menuturkan bahwa teh organik Indonesia saat ini menjadi primadona dan makin diminati pasar As. Dia mengatakan, tahun ini merupakan momentum yang tepat untuk mengembangkan ekspor produk teh organik indonsia di pasar AS. “Momentum ini tidak boleh disia-siakan karena dapat memperkuat national branding Indonesia,” ujar Umar, Rabu (13/5).
Saat memperkenalkan produk teh Indonesia, Kementerian Perdagangan (Kemdag) melalui Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles menggandeng tiga perusahaan teh premium dan organik Indonesia untuk berpartisipasi dalam pameran ini yaitu PT Harendong, PT Bukit Sari, Tehku, dan Glopac Indonesia yang merupakan produsen paper product packaging.
Arief Wibisono, Kepala ITPC di Los Angeles menambahkan, pameran ini berpotensi meningkatkan ekspor teh Indonesia ke AS. Dia memproyeksikan pada tahun 2016, pasar teh AS mencapai US$ 15 miliar atau naik dari tahun 2014 yang mencapai US$ 8 miliar.
Namun, Atik Darmadi, Sekretaris Eksekutif Asosiasi Teh Indonesia bilang, geliat pasar teh ini sulit diambil oleh Indonesia karena minimnya investasi dan pengembangan dari produsen teh, sehingga sulit menggenjot produksi dalam waktu dekat.
Sumber: Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak

Tinggalkan komentar