HONG KONG. China melakukan devaluasi terhadap nilai tukar harian yuan sebesar 1,9%! Ini merupakan depresiasi rekor yuan di sepanjang sejarah.
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.43 waktu Shanghai, yuan melemah hingga 1,2% menjadi 6,2848 per dollar AS. Jika dibandingkan, nilai tukar yuan di pasar onshore spot lebih lemah dibanding nilai tukar acuan yang saat ini berada di posisi 6,2298 per dollar AS.
Menurut People’s Bank of China (PBOC), kebijakan nilai tukar mata yang ini merupakan kebijakan penyesuaian satu kali. PBOC juga menegaskan akan memperkuat perannya di pasar dalam memperbaiki nilai tukar yuan, baik di pasar onshore maupun offshore. Diungkapkan pula, PBOC akan berupaya mempertahankan posisi stabil yuan di level yang masuk akal.
Langkah PBOC ini dilakukan untuk mencegah penurunan ekspor China lebih dalam lagi. Seperti yang diketahui, pada Juli, tingkat pengiriman barang China ke luar negeri turun 8,3% dibanding tahun sebelumnya dalam mata uang dollar. Angka tersebut jauh di bawah estimasi analis yang disurvei Bloomberg yakni turun 1,5%.
Langkah mengejutkan China dalam nilai tukar mata uangnya berdampak pada nilai tukar mata uang negara lain. Ambil contoh, dollar Australia, won Korea Selatan, dan dollar Singapura yang melemah lebih dari 0,4%.
Sedangkan pasar saham Asia merasakan dampak positifnya. Indeks Hang Seng Hong Kong, misalnya, naik 1,1% dan indeks Taeix Taiwan naik 1%.
Sumber: Kontan.co.id
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar