Sekitar 60 ribu buruh dari tiga konfederasi di Indonesia akan turun aksi Selasa ini (1/9) untuk menyampaikan aspirasinya kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.
“Kami turun aksi kali ini sebagai bentuk kepedulian dan kekritisan kami kepada Presiden untuk bersama-sama mencari solusi perekonomian saat ini,” kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Dua konfederasi selain KSPSI yang turun kali ini yakni Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (pimpinan Said Iqbal) dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (pimpinan Mudhofir). “Saya sudah mendapatkan informasi besok kami diterima lima menteri untuk menyampaikan beberapa masukan dan tuntutan buruh di seluruh Indonesia,” paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kenapa harus lakukan demo besar-besaran, bukankan Anda dikenal sangat dekat dengan Jokowi?
Betul, saya sangat dekat dengan Presiden Jokowi. Ini contoh demokrasi yang ditunjukkan Presiden. Tidak mempermasalahkan aksi kami ini sama sekali. Sebagai sahabat kita harus mau memberikan masukan karena kita sayang dengan Presiden.
Kenapa dengan demo, bukankah bisa dianggap mendongkel?
Kami ingatkan pemerintahan ini dengan cara yang elegan. Pengerahan massa besar tapi berjalan tertib dan damai. Tidak perlu ada kekhawatiran isu menggoyang pemerintah. Saya sahabat Presiden, tentu saya akan menjaga beliau menjalankan pemerintahan ini sampai 2019. Saya sahabat yang kritis juga realistis.
Apa ada demo di daerah?
60 ribu massa turun aksi di Jakarta, selebihnya bergerak di hampir 20 provinsi di Tahan Air.
Massa dari mana saja yang akan datang?
Massa akan berdatangan dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Medan, Makassar, Medan, Papua dan lainnya.
Di sekitar Sudirman-Thamrin kan sedang ada pembangunan proyek MRT, apa nggak buat macet?
Kami akan memindahkan posisi titik kumpul dari HI ke Sarinah. Hal itu dilakukan untuk mengurangi beban kemacetan dan kami pun terus melakukan diskusi bersama Kapolda Metro dan Pangdam Jaya untuk mejaga eskalasi gerakan besok.
Siapa saja yang akan menerima buruh?
Rencananya kami akan diterima oleh Sekretaris Kabinet, Menko Polhukam, Menkes, Menaker, Menko Perekonomian, Menteri Keuangan dan juga Deputi Kepresidenan untuk menyampaikan tuntutan kami. Sebelumnya Presiden menyampaikan kepada kita bahwa pemerintah mengalami kesulitan dan harusnya ajak dialog para buruh.
Memangnya selama ini para pimpinan buruh tidak diajak berdialog?
Kami melihat yang dipanggil adalah asosiasi pengusaha terus. Sedangkan para presiden-presiden buruh tidak diajak bicara. Harusnya diajak bicara mengenai masalah bangsa yang saat ini sedang mengalami kesulitan.
Apa target dari aksi ini?
Untuk mencari out put dari masalah ini. Kami minta Presiden bersama-sama buruh menyelesaikan masalah perekonomian bangsa. Pemerintah harus berterus terang kondisi riil yang terjadi dengan ekonomi bangsa ini
O ya, apa tanggapan Anda mengenai rencana penghapusan kewajiban berbahasa Indonesia bagi pekerja asing?
Saya akan minta Presiden jangan lakukan itu. Ini sebenarnya sebagai filter bagaimana pemerintah melindungi pekerja dalam negeri.
Bagaimana dengan PHK?
PHK saat ini sudah terjadi sebanyak 67 ribu orang di seluruh Indonesia. Kalau kondisi ini dibiarkan terus, maka akan mencampai puncaknya di akhir 2015 dan banyak perusahaan gulung tikar.
Pemerintah keluarkan paket ekonomi, apa itu nggak cukup?
Memang pemerintah keluarkan tax holiday kepada investor asing. Seharusnya berikan insentif kepada dunia usaha dalam negeri dong. Jangan target pajak digenjot sekeras-kerasnya, bahkan sampai hukuman badan, tapi tidak melihat kondisi ekonomi yang terjadi sekarang. Daya beli masyarakat sangat turun, properti turun dan lainnya turun jauh. Kalau perusahaan tidak bisa produksi dan daya beli juga anjlok, ekonomi pasti tidak bisa bangkit.
Sumber: RMOL
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak

Tinggalkan komentar