Jakarta. Pemerintah batal merealisasikan niatnya merelaksasi impor besi dan baja. Rencana itu batal karena saat ini industri dalam negeri tengah menghadapi masa sulit menghadapi serbuan besi baja impor asal China.
Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan, pemerintah harus tetap menjaga industri dalam negeri. “Ada sektor tertentu yang harus sangat dijaga,” katanya, belum lama ini. Industri besi baja dalam negeri menghadapi tekanan berat karena di China tengah mengalami kelebihan pasokan besi baja.
Dalam paket kebijakan ekonomi jilid I yang dirilis awal September 2015, Kemdag memasukkan rencana deregulasi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Ketentuan Impor Besi atau Baja.
Kemdag ingin mempermudah masuknya produk besi baja impor untuk memperlancar pasokan bahan baku industri dengan menghapus kewajiban verifikasi surveyor dan penghapusan rekomendasi impor dari kementerian teknis.
Atas keputusan itu Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (Indonesian Iron and Steel Industries Association) (IISIA) Hidayat Triseputro, senang. “Regulasi impor baja saat ini sudah terlalu longgar. Di beberapa Negara ASEAN yang ketat masih kewalahan akibat gempuran impor dengan harga unfair,” katanya.
Hidayat minta agar verifikasi teknis, pre-inspection oleh surveyor independen harus tetap dilakukan. Pengetatan impor juga harus dilakukan dengan post audit dan pengetatan kontrol SNI wajib, termasuk harmonisasi tarif.
Namun Ketua Kluster Paku dan Kawat Indonesia Iron Steel Association (IISA) Ario N. Setiantoro berharap impor tidak ditutup terlalu rapat karena tidak semua baja dapat dihasilkan di dalam negeri.
Apalagi permintaan bahan baku untuk industri hilir lebih banyak. “Permintaan kami lebih tinggi, karenanya perlu diimbangi di sektor hulu,” katanya. Saat ini kebutuhan besi baja bagi industri hilir mencapai 2,5 juta ton, namun suplai lokal hanya 1,5 juta ton.
Sumber: KONTAN
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
PEMERIKSAANPAJAK.COM 
Tinggalkan komentar