Situs Online Gerogoti Peritel Konvensional

PERTARUHAN besar menanti industry ritel konvensional. Makin maraknya peritel online terus menggerogoti masa depan toko konvensional.

Coba tengok Walmart Inc, Jaringan toko terbesar di seluruh dunia ini terpaksa menyerah terhadap desakan Amazon. Akhirnya pekan kemarin, Walmart memutuskan untuk menutup 269 toko yang tersebar di pasar global.

Langkah ini akan mempengaruhi lebih dari 16.000 karyawan, termasuk 10.000 pekerja di Amerika Serikat (AS). “Penutupan meliputi 154 toko yang berlokasi di AS,” tulis BBC, akhir pekan lalu. Sisanya sebanyak 102 toko merupakan Walmart Express yang meluncur sejak 2011 tahun 2011.

Rencananya, Walmart akan mengalihkan pekerja ke format toko yang lebih jumbo yakni Supercenters Wal Mart dan toko yang berukuran sedikit lebih besar yakni Neighborhood Market.

Yang jelas, Walmart tidak sendirian. Gelombang penutupan toko konvensional terus membesar. Selain Walmart, ada peritel pakaian Macy’s yang bakal menutup 35 toko -40 toko di tahun 2016. Puluhan toko yang ditutup ini merupakan toko yang membukukan rapor penjualan jelek.

Nasib sama juga dialami peritel Target Corp. Mengintip Time, peritel perlengkapan rumah tangga ini bakal menutup 13 toko di AS pada akhir Januari 2016. Ini bukan pertama kalinya bagi Target menutup toko.

Disepanjang tahun 2014, Target sudah menutup belasan toko. Target pertama kali menutup toko sejak tahun 2012 silam.

Peritel pakaian J.C. Penney juga kewalahan menghadap persaingan ketat dan penurunan daya beli masyarakat. Sepanjang tahun 2015 J.C. Penney menutup sekitar 40 toko.

Neil Saunders, analis ritel Conlumino mengatakan, lanskap bisnis ritel terus berubah selama beberapa tahun terakhir. “Pertumbuhan secara online, terutama dari Amazon, telah menggerogoti keuntungan peritel konvensional. Toko online memberikan akses mudah dan harga lebih murah ke konsumen,” ujar Saunders kepada BBC.

Di Amerika, masa depan peritel semakin tertekan daya beli konsumen yang masih labil. Penjualan peritel hanya naik 3% pada November dan Desember 2015, melambat dari bulan sebelumnya.

Sementara, gaya hidup online membuat Amazon diprediksi membukukan penjualan lebih dari US$ 100 miliar untuk pertama kalinya, di sepanjang 2015.

 

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar