Penurunan harga minyak dunia di bawah US$ 30 per barel, tidak hanya akan memukul penerimaan negara. Efek terlalu murahnya harga bahan bakar fosil ini, akan membuat energi alternatif tak lagi seksi.

Demikian kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi Sukamdani ke KONTAN, Kamis (21/1). Menurut dia, usaha keras Indonesia mengusahakan energi alternative seperti biodiesel atau metanol akan semakin susah. “Karena, harga bahan bakar fosil terlalu murah,” ujar Hariyadi.

Kabar paling santer akhir-akhir ini adalah program mandatory biodiesel 20% dalam campuran solar. Dengan harga minyak saat ini, tentu akan membuat biodiesel tak lagi ekonomis gara-gara harga yang kelewat mahal ketimbang harga solar. Tak pelak, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) sebagai pengelola dana Pengembangan perkebunan kelapa sawit atau CPO Fund pun mengusulkan agar subsidi dihentikan.

Kata Haryadi, dampak itu logis terjadi karena harga. “Butuh komitmen besar dari pemerintah,” katanya.

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

Kategori:Berita Pajak

Tag:bahan bakar fosil, bbm, berita pajak, biodiesel, cpo, EBT, Indonesia, kelapa sawit, metanol, minyak dunia