Pebisnis Jasa Penunjang Migas Pilih Pangkas Tarif

JAKARTA. Harga minyak yang kini berkisar di angka US$ 32 per barel membuat bisnis tetap bergairah, sejumlah perusahaan jasa migas memilih mengorting tarif jasa mereka.

Anak perusahaan PT Pertamina yaitu PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) semisal, memilih mengurangi cost produksi. “Pengurangan tarif ini diharuskan. Jika tidak, banyak tenaga kerja yang menganggur dan kami tidak dapat apa-apa,” tandas Presiden Direktur PDSI Lelin Aprianto kepada KONTAN pada Senin (25/01).

Lelin bilang, jika tidak ada aktivitas pengeboran, perusahaan tetap harus membayar administrasi dan gaji karyawan. Jika tak mengebor, artinya, tidak adanya pemasukan. “Daripada berhenti ngebor, mending kami turunkan tarifnya agar sama-sama berjalan meski pendapatan kami akan kecil,” jelas Lelin.

Sayang, Lelin belum mau membuka berapa persen pengurangan tarifnya kepada klien karena sedang dibahas oleh perusahaan.

Lelin menyatakan, pengurangan tarif ini berdasarkan 14-15 item yang menjadi pekerjaan PDSI untuk sebuah blok migas, pengurangan tariff ke bisa terjadi lantaran pihaknya melakukan efisiensi terhadap ongkos tenaga kerja.

“Tapi efisiensi yang dilakukan PDSI tidak akan menyasar pengurangan karyawan,” kata dia. Saat ini PDSI mengerjakan proyek di blok milik ExxonMobil dan Pertamina EP.

Setali tiga uang, PT Apexindo Pratama Duta Tbk yang bergerak di bidang pengeboran migas lepas pantai, sudah memberlakukan potongan harga kepada kliennya sejak awal 2015 lalu. Klien Apexindo adalah Total EP di Blok Mahakam, Petronasi, Vico, ChonocoPhilips, Santos dan Pertamina.

Paolo Kartadjoemena, Investor Relations Apexindo bilang, pengurangan tarif ini tidak bisa dipukul rata untuk setiap blok migas tetapi harus case by case. Lantaran melakukan pemangkasan tarif, Apexindo juga meminta supplier untuk menyesuaikan harga barang dan jasa.

Selain itu, Paolo menegaskan, Apexindo terus melakukan efisiensi, seperti tidak menambah karyawan baru dan penurunan biaya travel dan hotel dengan menggunakan maskapai murah atau low cost carrier dan hotel murah.

Manajemen Apexindo juga mulai focus berbisnis lain selain migas, yakni ke proyek panas bumi. Tahun ini Apexindo mendapatkan kontrak sewa rig dari PT Pertamina Geothermal Energy senilai US$ 15,8 juta di Lahendong, Sulawesi Utara .

Sementara itu, Fajriyah Usman Sekretaris Perusahaan PT Elnusa Tbk menyatakan pihaknya juga melakukan efisiensi biaya jasa operasi saat harga minyak menyusut. “Tetapi tidak mengurangi kualitas service,” kata dia.

 

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar