
Diler mobil niaga yakin kenaikan penjualan di kuartal II
JAKARTA. Penjualan mobil niaga diprediksi bakal membaik tahun ini. Penopang pertumbuhan penjualan adalah, aktivitas proyek infrastruktur pemerintah, baik berupa pembangunan jalan tol, waduk maupun jembatan.
Hanya hingga Januari 2016, kenaikan penjualan belum terasa. Meski begitu, diler mobil niaga optimistis penjualan tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. “Tahun ini akan tumbuh,” kata Duljatmono, Direktur MFTBC (Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation) Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Selasa (1/3).
Dalam hitungan Duljatmono, kenaikan penjualan akan mulai terasa kuartal II-2016. Adapun di Januari 2016 lalu, kenaikan penjualan hanya terjadi untuk kategori kendaraan niaga truk berat dengan kenaikan 3% menjadi 518 unit di Januari 2016. Adapun penjualan kendaraan niaga jenis pikap justru turun 27,2% di Januari 2016 menjadi 14.365 unit ketimbang Januari 2015 sebanyak 19.734 unit.
Untuk menggenjot penjualan, Mitsubishi menawarkan dua varian baru, di segmen niaga, yakni truk Tractor Head FZ 4028 dan Tractor Head FZ 4928. Dua produk anyar tersebut diharapkan bisa mendongkrak penjualan mobil niaga Mitsubishi.
Tahun lalu, penjualan mobil niaga Mitsubishi tercatat 38.586 unit, turun 31% ketimbang 2014 sebanyak 56.270 unit. Adapun Januari 2016, penjualan Mitsubishi tercatat sebanyak 2.757 unit. Hingga akhir tahun, Mitsubishi mematok kenaikan penjualan 5% atau setara 40.500 unit. Untuk itu, Mitsubishi akan mempersiapkan 10 varian baru.
Tak semua pebisnis mobil niaga optimistis dengan penjualan tahun ini. APM mobil niaga merek Hino memperkirakan penjualan kendaraan niaga cenderung stagnan atau naik tipis tahun ini. “Paling tidak sama dengan tahun lalu atau tumbuh sedikit,” kata Ardiyasa Dwisaputra, Division Head Marketing Communication PT Hino Motors Sales Indonesia.
Ardiyasa bilang, tahun ini mereka tak punya target penjualan tinggi. Sebab, kondisi pasar lesu membuat Hino memilih strategi bertahan. Sebagai informasi, pesanan kendaraan niaga Hino terbanyak datang dari Kementerian Perhubungan (Kemhub) yang memesan 1.240 unit bus.
Sumber: Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar