Jakarta. Harga batubara yang mulai merangkak naik menjadi US$ 51,62 per ton (Maret 2016) dari bulan sebelumnya hanya US$ 50,92 per ton, membuka harapan bagi PT Golden Energy Mines Tbk untuk mengejar ekspor baru ke Vietnam dan Kamboja.
Tahun lalu anak usaha dari Sinarmas Grup ini sudah mulai memasarkan batubaranya ke Filipina. Sekretaris Perusahaan Golden Energy Sudin Sudirman bilang, akibat rendahnya permintaan dari China dan India, perseroan akan mengembangkan wilayah ekspornya ke seluruh negara ASEAN termasuk ke Vietnam dan Kamboja. “Meski permintaan menurun, tetapi porsi dari China dan India masih mendominasi,” ujarnya ke KONTAN, Kamis (24/3).
Dia mengungkapkan, khusus untuk pasar ekspor, perusahaan berkode saham GEMS ini mengandalkan tamban batubara dari anak usahanya PT Borneo Indobara di Kalimantan Selatan. Tahun ini ditargetkan bisa berproduksi sekitar 6,5 juta ton.
Sementara untuk pasar domestic, produksi batubara GEMS berasal dari tambang batubara milik anak usahanya PT Kuansing Inti Makmur di Jambi. Tambang ini diharapkan bisa menghasilkan 2,2 juta ton tahun ini untuk keperluan beberapa industry dan pembangkit miliki PLN.
Sudin mengklaim, pada kuartal I-2016 ini dua tambang batubara tersebut sudah memporduksi 2 juta – 2,2 juta ton. “Sesuai target lah produksinya,” katanya.
Lalu tahun ini, mereka juga akan mulai meningkatkan porsi penjualan domestic di tengah permintaan China dan India yang menurun . Sayang, Sudin masih belum tahu berapa besaran porsi domestic yang ditingkatkan.
Selain mengejar pasar ekspor baru dan menaikkan volume penjualan domestic, GEMS juga sedang melakukan penjajakan mengakuisisi tambang baru. Hanya saja Sudin belum mau membeberkan apakah tambang itu memeiliki cadangan besar atau kecil.
Dia bilang, pihaknya juga sudah menggunakan belanja modal tahun ini yang dianggarkan sebesar US$ 15 juta. “Sudah terpakai berapa persen, yang pasti kami gunakan untuk perbaikan jalan dan maintenance peralatan,” jelas Sudin.
Berdasarkan laporan keuangan 2015, GEMS membukukan pendapatan US$ 353,18 juta atau turun 22,2% dari 2014 yaitu US$ 453,95. Laba bersih juga ikut turun dari US$ 10,79 juta menjadi US$ 2,01 juta.
Sumber: Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
PEMERIKSAANPAJAK.COM 
Tinggalkan komentar