Menteri Agraria: Kalau Tidak Bayar PBB, Ambil Tanahnya

SEMARANG, KOMPAS.com – Kementerian Agraria dan Tata Ruang menyiapkan opsi tegas berkaitan rencana penerapan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Progresif. Penerapan PBB Progresif penting digalakkan agar penerimaan negara bisa lebih optimal.

menta

“Kami nanti akan terapkan PBB progresif. Kalau semua nanti pada lari tidak bayar PBB, saya minta ambil tanahnya,” kata Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Kamis (26/3/2015).

Menurut Ferry, pada prinsipnya semua orang yang memiliki tanah diasumsikan mempunyai nilai kekayaan. Tidak mungkin, orang mempunyai tanah tapi masuk kategori miskin, sehingga tak mempunyai biaya untuk bayar PBB.

Atas pertimbangan itulah, penerapan PBB Progresif dipandang penting agar hak kepemilikan di atas tanah bisa memenuhi rasa keadilan. Bila mempunyai tanah berlebih, yang bersangkutan juga harus menyiapkan dana ekstra atas kompensasi dari tanah yang dipunyainya.

“BPN akan mengawal kalau nanti ada masalah. Tinggal nanti mau gak mereka bersedia diajak musyawarah,” seru politisi Partai Nasdem ini.

Berbagai masalah soal hak kepemilikan tanah kerap tak terselesaikan dengan baik. Menteri pun meminta agar pegawai BPN mampu menjadi mediator di tengah masalah yang ada. Dia mengaku tak ingin sengketa tanah tak bisa diselesaikan. “Semua masalah di atas hak tanah harus selesai. BPN harus jadi mediator. Konflik yang berlangsung harus juga dihormati,” papar dia.

 

Sumber: Kompas.com

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , ,

1 reply

  1. ya kan pak menteri ga pernah merasakan jd org ga punya, coba begini dech pak, tetangga saya punya tanah dan rumah dari warisan, dia dari masa muda ga punya kerjaan tetap, sekarang sudah tua hanya menanti pemberian dari anak angkat, kebetulan ga punya anak, umur sdh renta, pbb sekitar 300ribuan, dari mana dia mau bayar pbb?, tanahnya mau diambil ?, waduh…kejam bener, di jaman penjajahan belanda dulu aja tidak sekejam itu kali…

    Suka

Tinggalkan komentar