Beli Elektronik Pakai Dollar AS, Jualan Pakai Rupiah

bisnis-elektronik

KEBIJAKAN Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan seluruh transaksi di dalam negeri menggunakan mata uang rupiah ternyata belum sepenuhnya berjalan di dunia bisnis. Pembelian produk dengan mata uang dollar Amerika Serikat (AS) masih marak dilakukan para pedagang produk elektronik.

Pantauan KONTAN di salah satu pusat perbelanjaan elektronik di ITC Casablanca, Jakarta Selatan, Jumat pekan lalu (10/4) memperlihatkan transaksi pembelian produk elektronik di tingkat distributor masih menggunakan dollar AS. Namun, untuk penjualan di tingkat user atau konsumen akhir, hampir seluruhnya telah menggunakan mata uang rupiah.

Martha, salah satu pemilik gerai elektronik di ITC Casablanca mengaku, lebih dari 60% produk yang dibelinya dari distributor memakai dollar AS. “Beda merek, beda transaksi mata uang yang digunakannya,” kata Martha, Jumat (10/4).

Martha berdalih, selama ini pihaknya hanya mengikuti kebijakan yang diberlakukan distributor ketika membeli produk. Tapi, ia mengaku siap menjalankan kebijakan pemerintah dalam setiap kegiatan transaksi yang harus menggunakan rupiah.

Hal itu sesuai dengan peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 17/3/PBI/2015 tentang kewajiban penggunaan rupiah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kebijakan ini dinyatakan berlaku efektif mulai 1 April 2015.

Toh, menurut Martha, ada beberapa keuntungan dan kerugian dalam transaksi menggunakan rupiah atau dollar. Bila menggunakan dollar AS, ia bisa mendapat keuntungan tinggi ketika nilai tukarnya melambung.

Sementara bila menggunakan rupiah, keuntungannya adalah harga produk menjadi lebih pasti. Jadi, kata dia, penjual tidak perlu repot-repot lagi menyesuaikan harga produk dengan perubahan kurs dollar AS setiap hari.

Meski demikian, untuk penjualan ke pelanggan, kata Martha, seluruh transaksinya menggunakan rupiah. “Kalau ada wisatawan asing belanja elektronik pakai dollar, kami minta mereka menukarkan terlebih dahulu uangnya ke money charger. Jadi, harus pakai rupiah,” imbuh Martha.

Zuhdi, Store Manager salah satu gerai telepon seluler (ponsel) di ITC Casablanca menimpali, pihaknya juga merasa lebih nyaman bertransaksi menggunakan dollar AS. “Kalau pakai dollar ribet, transaksi lebih mudah pakai rupiah,” katanya.

Zuhdi mengklaim, penggunaan mata uang rupiah dalam transaksi penggunaan ponsel di gerainya telah dilakukan sejak lama dan sebelum kebijakan kewajiban penggunaan rupiah diberlakukan pemerintah. “Semua daftar harga ponsel di toko kami menggunakan mata uang rupiah. Kebijakan dari bos memang harus pakai rupiah, tidak ada transaksi pakai dollar AS,” kata Zuhdi.

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar