Hasil Investasi BPJS Tenaga Kerja Naik

Logo-BPJS-Foto-setkab.go_.id_Imbal hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan hanya 8,3%

JAKARTA. Hasil investasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan tumbuh subur pada tiga bulan pertama tahun ini. Sampai Maret 2015, hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan meningkat 24,4% secara year on year (yoy).

Pada kuartal pertama tahun ini, hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan tembus Rp 5,6 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan hanya Rp 4,5 triliun. “Sampai triwulan pertama masih sejalan dengan harapan kami,” ujar Elvyn G. Masassya, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, kemarin.

Sayangnya, prestasi ini tak sejalan dengan imbal hasil yang diperoleh. Per akhir tahun lalu, imbal hasil BPJS Ketenagakerjaan untuk program iuran jaminan hari tua (JHT) mencapai 10,55%. Adapun, sampai pertengahan April tahun ini, imbal hasil yang didapat baru 8,3%.

Mesi demikian, BPJS Ketenagakerjaan memasang target imbal hasil JHT lebih tinggi dari bunga deposito. “Sampai akhir 2015 diharapkan tidak berbeda jauh dengan tahun lalu,” imbuh Herdy Trisanto, Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan.

Kenaikan hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan tak lepas dari dana kelolaan yang kian menggemuk. Di akhir tahun lalu, dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 187 triliun.

Dalam tiga bulan tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan mengantongi tambahan dana kelolaan senilai Rp 6 triliun. “Per Maret 2015, dana kelolaan kita sudah mencapai Rp 193 triliun,”jelas Elvyn.

Jumalh peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan juga bertambah. Di akhir ulan lalu, Elvyn menghitung terdapat 18,1 juta pekerja aktif BPJS Ketenagakerjaan. Padahal, per Desember 2014, jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan memasang target 20,2 juta pekerja akif yang terdaftar menjadi peserta.

Pada kuartal pertama tahun ini, Elvyn berujar, tak ada perubahan penempatan dana investasi. Mayoritas dana yakni sebesar 42% dialokasikan untuk surat utang.

Kemudian, dana yang diparkir di deposito sebesar 30%. Sedangkan, jumlah duit yang dibenamkan di saham dan reksadana masing-masing 19% dan 7,4%. Sisanya adalah instrument lain seperti property.

Investasi property

Di semester kedua tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan akan memperbesar porsi investasi di property. Sampai saat ini, nilai investasi yang diparkir di property baru 5% dari seluruh dana kelolaan. “Porsinya akan kami naikkan menjadi 30%,” kata Elvyn.

Rinciannya, penempatan dana property langsung akan mencapai 10% dari dana kelolaan. Sementara, 20% lagi ditempatkan secara tak langsung. Untuk investasi langsung, BPJS Ketenagakerjaan berencana membangun enam rusunawa di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. “Kami alokasikan dana sampai Rp 5 triliun,” jelas Elvyn.

Lalu, untuk investasi property tidak langsung, BPJS Ketenagakerjaan akan membeli obligasi prusahaan property. Namun, tak jelas berapa besar nilai anggaran yang dialokasikan untuk investasi tidak langsung ini.

 

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar