Ada faktor campuran yang membuat harga properti turun. Pertama, harga sudah terlalu tinggi. Kenaikan harga properti sangat cepat dalam tiga tahun terakhir, bahkan ada yang anik 50% per tahun. Tapi, kenaikkan harga yang terlalu cepat tidak mampu dikejar oleh kenaikan daya beli masyarakat. Itu sebabnya mulai ada penurunan permintaan meskipun dari segi demografi Indonesia banyak penduduk usia 30 tahun yang merupakan pasar.

Kedua, efek aturan maksimum pemberian kredit (loan to value/LTV). Properti selalu diminati oleh spekulan yang masuk pasar dengan membeli dahulu kemudian langsung menjual setelah rumah jadi. Spekulan kebanyakan pakai kredit. Aturan LTV menyulitkan spekulan karena yang terjadi adalah pasar rumah seken sulit terjual. Jadi duit spekulan tertahan sehingga harga properti tidak bergerak.

Menurut saya, harga properti akan stuck dalam tempo satu tahun hingga tiga tahun mendatang. Yang paling kea imbas penurunan harga adalah properti kelas menengah dan kelas atas karena harganya naik tinggi. Sebaliknya, rumah di bawah Rp 1 miliar masih akan laku kayak kacang goring. Yang paling tertekan adalah perkantoran dan apartemen.

Tahun ini, harga properti sulit turun, tapi harganya akan stuck. Harga sulit turun karena demand masih besar. Tahun depan, harga mulai ada rebound sedikit. Tapi itu tergantung suku bunga acuan BI (BI rate). Kalau BI rate bisa turun ke kisaran 6%-6,5%, harga properti membaik. Di semester II harga bisa konsolidasi karena BI rate berpeluang turun 25-50 basis poin.

Saran saya, investor bisa mulai memanfaatkan penurunan harga. Di beberapa daerah, semisal Bali, harga sudah turun 30%-40%. Properti residensial di kawasan Industri Cikarang dan Karawang bisa dilirik karena prospek bagus kalau ada pembangungan infrastruktur. Tanjung Lesung juga menarik karena bisa jadi tujuan wisata saingan Bandung. Tapi, investor harus sabar karena tren harga naik tinggi masih akan lama.

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

Kategori:Berita Pajak

Tag:apartemen, artikel pajak, berita pajak, harga properti, harga properti turun, harga stuck, investor, pajak, perkantoran, rumah, rumah seken, tax