Ekonomi Lesu, Kredit Elektronik Masih Seret

4

Jakarta. Perlambatan masih membayangi industri pembiayaan elektronik. Nilai kredit yang disalurkan oleh multifinance di bulan ramadhan ini tak seramai tahun-tahun sebelumnya.

Direktur Utama PT Federal International Finance (FIF) Spektra, Darwan Tirtayasa mengakui, pertumbuhan pembiayaan di bulan puasa ini melambat. Padahal, biasanya lalu lintas penyaluran kredit ramai ketika jelang lebaran.

“Selama Ramadan dan jelang lebaran tetap tumbuh 10% secara rata-rata harian. Namun masih di bawah tahun lalu sebesar 20%,” kata Darwan kepada KONTAN.

Per Mei 2015, total pembiayaan yang disalurkan oleh FIF mencapai Rp 1,23 triliun. Sampai semester pertama tahun ini, FIF mengharapkan bisa menyalurkan pembiayaan Rp 1,5 triliun.

Meski perlambatan dirasakan oleh FIF Spektra, perusahaan ini belum ada rencana memangkas target. Darwan masih yakin, pada semester kedua akan membaik. Sepanjang 2015, FIF Spektra mengincar target pembiayaan senilai Rp 3,5 triliun.

Pembiayaan elektronik home appliance masih menjadi motor penggerak kredit perusahaan yakni sebesar 60%. Sisanya adalah pembiayaan gadget.

Pelaku lain, PT Adira Quantum Multifinance juga merasakan penurunan bisnis. Namun, Handi Widiya, Direktur pt Adira Quantum Multifinance bilang, perlambatan bukan karena kondisi pasar melainkan ada pembenahan internal. “Kami sedang berproses melakukan perubahan dalam rangka persiapan menghadapi tahun-tahun berikutnya,” kata Handi tanpa menyebutkan target pembiayaan tahun ini.

Pada tahun lalu, total pembiayaan Adira Quantum mencapai Rp 2,5 triliun. Per Mei 2015, jumlah kredit yang berhasil disalurkan oleh Adira Quantum baru Rp 200 miliar atau baru 8% dari realisasi tahun 2014.

Setali tiga uang dengan FIF Spektra, kontribusi kredit terbesar berasal dari produk home appliance yakni sebesar 40%. Sisanya pembiayaan disalurkan ke furniture dan gadget.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Efrinal Sinaga menuturkan, pertumbuhan pembiayaan otomotif dan elektronik pada enam bulan pertama tahun ini hanya 4%-5%, meleset dari ekspektasi awal yakni 10%.

Ia memprediksi, kredit elektronik tumbuh 12%-15% di tahun ini, lebih rendah dari tahun lalu yakni 18%-20%. “Perusahaan harus melirik segmen lain seperti pembiayaan multiguna,” kata Efrinal.

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar