Roda Vivatex Bakal Sepenuhnya Bisnis Properti

indexJAKARTA. Produsen tekstil PT Roda Vivatex Tbx (RDTX) kini tengah mencari peruntungan lain di bisnis properti. Tahun lalu perusahaan ini menutup pabrik tekstilnya.

Wiriady Widjaja, Direktur Utama RDTX menjelaskan, perusahaan ini akan fokus sepenuhnya ke bisnis properti. “Kami fokus berbisnis properti sejak menutup pabrik Juli tahun lalu,” ujar Wiriady pada KONTAN, Jumat (26/6).

Ia mengatakan penutupan pabrik telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPD) 23 Juni 2014. Peningkatan beban seperti biaya bahan baku tekstil, tarif dasar listrik, dan upah pekerja, menjadi alasan perusahaan menutup pabrik tekstil. Sebelumnya perusahaan ini memiliki pabrik produksi lain di Citereup, Bogor.

Tahun ini Roda Vivatex menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 11% dari kinerja 2014. “Untuk mencapai target tersebut, RODA akan memaksimalkan pemasaran sewa dari tiga gedung yang kami miliki dan sewa pabrik. Pabrik yang sudah berhenti beroperasi juga kami sewakan atau akan kami jual,” ujar Wiriady.

Ia menjelaskan, kondisi pabrik saat ini dalam keadaan kosong. Seluruh mesin telah dijual, sehingga pabrik bisa disewakan untuk berbagai industri, tak harus untuk industri tekstil. Namun, ia enggan membeberkan harga sewa atau harga jual pabriknya.

Saat ini perusahaan sudah memiliki tiga gedung yang disewakan, yaitu Menara Bank Danamond di Mega Kuningan, Menara Standard Chartered di Karet Kuningan, dan Menara PHE di TB Simatupang.

Ia mengatakan, saat ini masing-masing gedung sudah memiliki tingkat okupansi hingga 90%. Berdasarkan laporan keuangannya, perusahaan mencatat pendapatan 2014 sebesar Rp 431,4 miliar tumbuh 3,18% dari pendapatan 2013 yang sebesar Rp 418,1 miliar. Dengan asumsi pertumbuhan 11% maka tahun ini perusahaan membidik pendapatan dengan Rp 478,85 miliar.

Portofolio pendapatan properti terus meningkat pada 2014 dan 2013. Pada 2014, pendapatan properti mencapai Rp 397,7 miliar atau setara dengan 92,18% dari total penjualan. Pendapatan properti tersebut bertumbuh 19,28% dari 2013 yang sebesar Rp 333,4 miliar atau setara dengan 79,74% dari total pendapatan pada 2013.

Sampai Maret 2015, penjualan RODA mencapai Rp 102,35 miliar, turun 5,3% dari periode sama tahun lalu Rp 108,09 miliar. Beruntung laba bersih naik 32% dari Rp 51,98 miliar tahun lalu, menjadi Rp 68,61 miliar di kuartal I-2015.

Wiriady belum bisa memastikan ekspansi bisnis pada tahun ini. Yang pasti RODA masih punya lahan 1,3 hektare di Karet Kuningan, Jakarta, dan siap untuk digunakan.

 

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar