Bank Mandiri dan BNI menghemat capex tahun 2016
JAKARTA. Meski belum ditetapkan secara resmi, sejumlah bank besar berniat memangkas target belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2016. Perlambatan pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu alasan perbankan mengencangkan ikat pinggangnya.
Sebagai contoh Bank Mandiri. Emiten bank dengan kode saham BMRI tersebut memprediksi, jumlah capex tahun 2016 hanya sebesar Rp 1 triliun. Angka ini jauh di bawah capex tahun 2015 yang mencapai Rp 3,5 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, belanja modal tahun depan sebagian besar akan dialokasikan untuk penambahan mesin ATM dan pendirian cabang. Untuk pendirian cabang, Bank Mandiri menyiapkan anggaran Rp 200 miliar. “Sedangkan untuk menyiapkan mesin ATM baru, kami menganggarkan sebesar Rp 300 miliar,” ujar Budi.
Bank Negara Indonesia (BNI) juga menganggarkan belanja modal yang lebih rendah dari tahun ini. Direktur Utama BNI, Achmad Baequni menyatakan, anggaran capex BNI tahun 2016 di bawah Rp 3 triliun (lihat tabel).
Kata Baequni, belanja modal tahun depan banyak dialokasikan bagi penambahan kantor dan infrastruktur teknologi informasi. BNI akan melakukan pembelian beberapa gedung yang saat ini masih mereka sewa.
Baequni mengatakan, hingga Agustus 2015, penyerapan capex BNI di tahun ini masih lebih kecil dari target yang sebesar Rp 3 triliun. Penyerapan yang mini ini disebabkan realisasi pembelian gedung belum terlaksana.
“Dalam rencana investasi kami ada pembelian gedung. Tapi ini belum terealiasir,” imbuh Baequni.
Berbeda dengan dua saudaranya, belanja modal Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih akan naik tahun depan. Direktur Keuangan BRI, Haru Kusmahargyo menuturkan, capex tahun 2016 diprediksi tumbuh antara 5%–10% dari tahun 2015 yang sebesar Rp 4 triliun.
Unttuk tahun ini, hingga akhir Juni 2015 penyerapan capex BRI baru sekitar 30% dari target. “Realisasi capex belum maksimal karena proyek-proyek masih on going,” kata Haru.
Haru menambahkan, rencana sinergi ATM bank pelat merah bisa saja membuat capex BRI tahun 2016 menjadi lebih rendah dari tahun 2015. Sinergi bertajuk ATM Himbara Link Merah Putih yang targetnya mulai tahun ini tersebut diperkirakan akan membantu bank-bank BUMN melakukan efisiensi biaya untuk penyediaan mesin ATM.
Sumber: KONTAN
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak

Tinggalkan komentar