Cukai Rokok Naik, Bentoel Khawatir Bisnis Tak Ngebul

rokokJAKARTA. PT Bentoel Internasional Investama Tbk menolak rencana pemerintah yang akan menaikkan tarif cukai rokok tahun depan menjadi 23%. Produsen rokok tersebut menakar, pemberlakuan aturan itu akan memukul penjualan dan produksi mereka.

Bentoel beralasan, dalam kondisi ekonomi seperti saat ini, konsumen akan mengutamakan barang-barang kebutuhan mendasar, seperti pangan. “Sehingga ada kecenderungan untuk menunda atau mengurangi hal-hal yang sifatnya non pangan (termasuk rokok),” kata Winny Soendaroe, Corporate Affairs Manager PT Bentoel Internasional Investama Tbk, kepada KONTAN, Minggu (13/9).

Di sisi lain, kenaikan cukai rokok mengakibatkan biaya produksi Bentoel akan meningkat. Meski bisa mengompensasi kenaikan cukai dengan menaikkan harga jual rokok, manajemen perusahaan itu memprediksi, volume penjualan mereka tetap berpotensi turun. Dus, perusahaan berkode RMBA di Bursa Efek Indonesia itu menilai, secara umum performa industri rokok akan turun.

Mengutip data Gabungan Asosiasi Perserikatan Pengusaha Rokok Indonesia (Gappri), Winny mengatakan, kenaikan cukai rokok 8,7% membikin volume penjualan rokok nasional turun 7,2%. “Maka dapat dibayangkan bila kenaikan cukai terjadi lagi, demi mengejar target 23%,” ujarnya.

Di tengah kekhawatiran tarif cukai rokok bakal dinaikkan, Bentoel tetap berupaya meningkatkan kinerja pada semester II. Perusahaan tersebut akan melanjutkan strategi menggarap rokok merek premium. Sayang, mereka menolak menyebutkan target produksi dan penjualan hingga akhir tahun 2015.

 

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar