JAKARTA. Perlambatan ekonomi membuat target penciptaan lapangan kerja baru bagi 2 juta orang tahun ini tidak akan tercapai. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memproyeksikan, serapan tenaga kerja baru dari hasil penanaman modal sampai akhir 2015 hanya mencapai 1,4 juta orang.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, hingga semester I 2015 jumlah pekerja baru yang terserap hanya 686.174 orang. “Memang masih jauh, tetapi kami masih mencoba terus mengejar target tersebut,” katanya kepada KONTAN, belum lama ini.
Data BKPM menunjukkan, sampai semester I 2015 sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah industri tekstil. Dalam enam bulan pertama 2015, investasi yang masuk ke sektor tekstil dan pakaian sebanyak 378 proyek dengan penyerapan tenaga kerja hingga 70.370 orang. Jenis industrinya antara lain resleting, tenunan, pakaian jadi hingga serat tekstil.
Walau mengaku belum memuaskan, namun BKPM menilai dibandingkan periode sama tahun lalu, serapan tenaga kerja tahun ini masih lebih tinggi hingga 58%. BKPM juga berharap pada semester II, investasi maish bisa membuka lapangan kerja lebih besar. “Dengan banyaknya realisasi investasi pada semester I, diharapkan pada semester II serapan tenaga kerja meningkat,” kata Franky.
Seperti diketahu, Indonesia membutuhkan lapangan kerja baru yang lebih besar untuk mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka pengangguran terbuka pada Februari 2015 mencapai 5,8%, naik 300.000 jiwa dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,7%. Sedangkan total pengangguran di Indonesia pada Februari 2-15 mencapai 7,4 juta orang.
Dirjen Penempatan dan Pembinaan Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Heri Sudarmanto mengatakan, serapa tenaga kerja baru sangat tergantung dengan jumlah investasi yang masuk. Oleh karena itu, dia berharap kunjungan Presiden Joko Widodo ke beberapa negara seperti Arab Saudi dapat menarik investor di sektor industri padat karya.
Data Kemnaker menunjukkan, selama Januari – Agustus 2015 sudah 25.606 orang yang terkena PHK. Jumlah PHK kemungkinan lebih banyak karena masih banyak perusahaan yang tidak melaporkan PHK para karyawannya. PHK terjadi di beberapa provinsi seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Sumber: KONTAN
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar