Realisasi Investasi Asing Ke Indonesia Menyusut

index

Jakarta. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) melaporkan realisasi investasi triwulan III 2015 naik sebesar 3,8% dibanding triwulan sebelumnya. Jika pada triwulan II realisasi investasi mencapai Rp 135,1 triliun, naik menjadi Rp 140,3 triliun. Jika dibandingkan triwulan III 2014, kenaikannya mencapai 17%.

Pada periode Januari – September 2015 realiasi investasi baik dalam negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) telah mencapai Rp 400 triliun, naik 16,7% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 342,7 triliun. Dari jumlah itu PMDN naik dari Rp 114,4 triliun pada 2014 menjadi Rp 133,2 triliun.

Sedangkan realisasi investasi PMA yang masuk ke Indonesia sepanjang Sembilan bulan 2015 turun tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Total PMA pada periode itu hanya US$ 21,4 miliar. Sedangkan pada periode yang sama 2014 nilainya US$ 21,7 miliar. Namun dalam rupiah nilainya naik dari Rp 228,3 triliun menjadi Rp 266,8 triliun. Realisasi PMA naik karena pada 2014 kurs rupiah yang dipakai Rp 10.500 per dollar AS, tapi tahun ini kursnya Rp 12.500 per dollar AS.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, dengan realisasi investasi sampai triwulan III 2015 ini, sampai akhir tahun target realisasi sebesar Rp 519,5 triliun diperkirakan akan tercapai. “Investasi di kuartal III dan IV akan cenderung mengalami peningkatan,” ujarnya, Kamis (22/10).

Franky menjelaskan, hampir seluruh sektor prioritas mengalami peningkatan investasi, kecuali industri padat karya. Investasi di industri padat karya turun sekitar 13,4%. Di industri padat karya, ada empat sektor bisnis utama, yakni tekstil dan produk tekstil (TPT), industri sepatu, makanan dan minuman, dan mebel atau furnitur. Dari empat itu, yang mengalami penurunan adalah industri makanan-minuman dan mebel.

Sebelumnya lembaga riset Roland Berger Strategy Consultants Sdn Bhd dalam laporannya mengatakan, negara-negara di kawasan Asia Tenggara makin menarik bagi investor Uni Eropa. Bahkan beberapa negara Eropa telah mengalihkan investasinya ke kawasan ini dari sebelumnya ke Australia dan Inggris.

Dalam tiga tahun terakhir, total nilai investasi asing di ASEAN meningkat dari US$ 116 miliar pada 2012 menjadi US$ 135 miliar. Managing Partner Malaysia Roland Berger Anthonie Versluis menilai, selain Uni Eropa, negara lain yang menaikkan investasi ke ASEAN adalah Korsel, Hong Kong, dan China.

Pengamat Ekonomi dan Moneter Purbaya Yudhi Sadewa menilai, penurunan investasi asing akibat pelemahan ekonomi global maupun ekonomi dalam negeri. Permintaan menyusut sehingga pemodal menunda ekspansi.

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar