JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membuka lebar-lebar pemodal asing di bisnis hilir bahan bakar minyak (BBM) atau bisnis Stasiun Bahan Bakar Minyak (SPBU).

Niat itu tertuang dalam rancangan revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) usulan Kementerian ESDM.

Instansi ini mengusulkan, asing boleh menguasai 100% saham perusahaan SPBU di Tanah. Saat ini, kepemilikan asing di bisnis SPBU asing dibatasi hanya sebesar 33%.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Setyo Rini Tri Hutami menjelaskan, upaya ini membuka kesempatan lebih luas bagi perusahaan asing yang ingin masuk bisnis hilir migas di Tanah Air.

“Tapi sesuai UU, perusahaan asing wajib berbadan hukum Indonesia, seperti Total dan Shell,” terang dia kepada KONTAN, Jumat (30/10).

Kata Rini, sejumlah pemodal asing yang berminat masuk ke bisnis SBPU adalah Saudi Aramco asal Arab Saudi, serta Chevron dari Amerika Serikat. Tapi, Chevron masih menunggu revisi DNI tentang bisnis SPBU.

Nah, Rini menambahkan, SPBU asing hanya boleh menjual BBM non-subsidi. Sebab, “Yang berhak jual non public service obligation, hanya Pertamina,” tandas Rini. Dus, pemerintah tak berniat membatasi volume penjualannya.

Corporate Communications Manager Chevron Pacific Indonesia Donny Indrawan, enggan menjelaskan agenda bisnis SPBU Chevron di Indonesia. Dia menyatakan belum mendengar detil agenda bisnis tersebut.

Kendati akan dibuka untuk raksasa SPBU di dunia, sejumlah pebisnis SPBU lokal mengaku tak gentar. “Intinya kami siap bersaing kalau asing masuk,” tandas M. Ivan Asmara, Sekretaris Perusahaan Pertamina Retail.

Dia bahkan berkeyakinan bahwa SPBU milik operator asing akan sulit bersaing dengan Pertamina. “Pasar kami sudah terpola, saat ini Pertamina dan mitra punya sekitar 6.200 SPBU yang tersebar di Indonesia,” tandasnya.

Pemain lain di bisnis ini, PT AKR Corporindo Tbk, tak ingin menanggapi agenda pemerintah tersebut. Toh, menurut Commercial Director AKR Corporindo Tbk Suresh Vembu, perusahaan asing sudah lama berbisnis SPBU di sini.

Sebagai catatan, saat ini AKR memiliki sekitar 170 SPBU dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

Kategori:Berita Pajak

Tag:asing, asing boleh menguasai SPBU, ekonomi, ekonomi dunia, ekonomi Indonesia, ESDM, gas bumi, investor asing, kebijakan negara, kebijakan pemerintah, kementerian ESDM, minyak gas dan bumi, pemodal asing, perusahaan asing, SPBU, SPBU asing, SPBU lokal