JAKARTA. PT Aneka Tambang (Antam) Tbk memperoleh pinjaman berupa fasilitas investasi syariah dari Bank Maybank Indonesia sejumlah US$ 100 juta. Pinjaman ini utamanya digunakan untuk proyek pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) di Sulawesi Tenggara.
Antam memang berencana menyiapkan anggaran sekitar US$ 600 juta untuk membiayai proyek pembangunan pabrik pengolahan feronikel di Pomalaa. “Dengan adanya pinjaman US$ 100 juta ini, berarti pendanaan untuk di Pomalaa ini sudah close dari total belanja modal US$ 600 juta,” ujar Tri Hartono, Sekretaris Perusahaan ANTAM kepada KONTAN, Minggu (20/12).
Pinjaman untuk proyek P3FP ini memiliki masa tenor 10 tahun. Adapun pembayaran bagi hasil pembiayaan itu berlangsung setiap tiga bulan berdasarkan rasio bagi hasil yang telah disepakati kedua pihak.
Tri menyatakan, tujuan perluasan pabrik feronikel ini untuk meningkatkan kualitas produksi feronikel yang saat ini masih di level 20.000 ton nikel dalam feronikel (TNi). “Harapannya, kalau seluruh proyek ini selesai, produksinya akan menjadi 27.000-30.000 TNi per tahun,” ujar Tri.
Selain untuk meningkatkan produksi, ANTAM juga membangun PLTU berkapasitas 2×30 megawatt (MW) untuk meningkatkan efisiensi dari biaya pengolahan feronikel. Asal tahu saja, saat ini bahan bakar minyak untuk pengolahan feronikel mengambil porsi 40% dari biaya total pengolahan feronikel. Apabila PLTU tersebut sudah beroperasi, otomatis akan mengurangi biaya smelter dan biaya operasi pengolahan feronikel.
Pembangunan PLTU ini termasuk ke dalam delapan paket dari proyek P3FP. Sementara tujuh paketnya sudah selesai, tinggal menyelesaikan satu paket lagi yaitu PLTU berkapasitas 2×30 MW tersebut. Tri mengaku pembangunan PLTU memang mengalami kemunduran dari jadwal yang sebelumnya ditetapkan, yaitu akhir tahun 2015.
Sumber: Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar