Devisa Januari 2016 Melorot US$ 3,77M

JAKARTA. Cadangan devisa menipis di awal tahun. Bank Indonesia (BI) merilis, posisi cadangan devisa per akhir Januari 2016 sebesar US$ 103,13 miliar. Jumlah itu turun US$ 3,77 miliar dibandingkan dengan posisi per akhir Desember 2015 yang mencapai US$ 105,9 miliar.

Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat mengatakan, penurunan terjadi karena kebutuhan devisa cukup besar. Kebutuhan devisa itu antara lain untuk membayar utang luar negeri pemerintah, termasuk pembayaran pokok dan bunga obligasi global jatuh tempo.

“Posisi cadangan devisa masih cukup membiayai 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah,” ujar Arbonas dalam keterangan resminya, Jumat (4/2). BI menilai posisi cadangan devisa di akhir Januari 2016 masih mampu mendukung ketahanan eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Kepala Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengatakan, selain membayar utang, cadangan devisa juga terpakai untuk menjaga rupiah. “Sebagian digunakan untuk intervensi karena di awal Januari 2016, kurs rupiah bergejolak sebagai dampak ekonomi China,”katanya.

Cadangan devisa tidak banyak terkuras untuk intervensi rupiah karena menjelang pertengahan hingga akhir bulan, kurs rupiah perlahan naik. Hal itu sebagai dampak merosotnya harga minyak dunia yang membuat dollar AS melemah dan berbuntut menguatnya sejumlah mata uang, termasuk rupiah.

Untuk pembayaran utang, Lana menghitung, keperluan pembayaran utang per bulan Indonesia sekitar US$ 4,68 miliar. Nilai itu diperoleh dari jumlah beli asing di portofolio per akhir Januari 2016 sebesar Rp 17,48 triliun. Rinciannya di obligasi negara, dana asing masuk sekitar Rp 19,8 triliun. Sedang nilai jual bersih asing di saham Rp 2,32 triliun. Dengan asumsi kurs Rp 13.800 per dollar, total beli asing sekitar US$ 1,26 miliar.

Dengan cadangan devisa akhir Desember 2015 sebesar US$ 105,9 miliar, seharusnya cadangan devisa naik menjadi US$ 107,16 miliar. Namun cadangan devisa hanya US$ 102,13 miliar di akhir Januari 2016, itu berarti ada permintaan dollar AS senilai US$ 5,03 miliar atau Rp 64,41 triliun.

Penurunan US$ 3,77 miliar cadangan devisa Januari 2016 berasal dari permintaan dollar AS sebesar US$ 5,03 miliar dan total beli asing di portofolio US$ 1,26 miliar.

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

 



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , ,

Tinggalkan komentar