SBN Yuan Batal Terbit

RENCANA pemerintah untuk mengeluarkan instrument pembiayaan dari surat berharga negara (SBN) berdenominasi Yuan/Renminbi tahun ini gagal. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan menegaskan, instansinya memutuskan tak menerbitkan surat utang dengan mata uang Renminbi, dalam bentuk dimsum bond maupun panda bond.

Alasannya, kebijakan tersebut tak diperlukan. “Kajian kami mengatakan, diversifikasi currency yang ada sekarang sudah cukup baik,” ujar Robert, Kamis (18/2).

Sementara itu, Direktur Strategis dan Portofolio utang Scenaider Siahaan menambahkan, dibatalkannya penerbitan SBN renminbi lantaran hasil kajian pemerintah menunjukkan adanya ketentuan legal yang belum selesai disiapkan. Karena itu, pemerintah belum bisa memenuhi syarat untuk menerbitkan obligasi dalam bentuk renmbinbi.

Sebenarnya, pemerintah sudah  melakukan kajian tentang potensi instrument SBN terhadap mata uang Negeri Tirai Bambu tersebut sejak 2015. Terlebih kini yuan termasuk dalam keranjang Special Drawing Right (SDR) International Monetary Fund (IMF).

Direktur Surat Utang Negara (SUN) Loto Srianita Ginting pernah menyebutkan, biaya penerbitan panda bond lebih murah dibandingkan dengan dimsum bond karena depresiasi yuan. Padahal, di 2014, biaya penerbitan dimsum bond masih lebih murah ketimbang panda bond.

Nah, dengan batalnya penambahan SBN berdenominasi Yuan, membuat pemerintah hanya menerbitkan empat  SBN global. Yakni SBN berdenominasi dollar Amerika Serikat (global bond), SBN syariah berdenominasi dollar AS (global sukuk), SBN berdenominasi Euro (Euro Bond), dan SBN berdenominasi Yen (Samurai bond). Besaran SBN yang akan diterbitkan pada tahun ini tetap sesuai dengan APBN 2016, yakni sebesar Rp 532,4 triliun.

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

 



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , ,

Tinggalkan komentar