Pemerintah Perbaiki Sistem IT Pajak yang Masih Ketinggalan

3D render showing a character sitting on a word, with head in hands looking stressed.

Jakarta -Pemerintah akan membenahi sistem teknologi informasi pajak untuk meningkatkan tax ratio. Menurut Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, World Bank atau Bank Dunia pernah menyinggung soal masalah teknologi informasi pajak di Indonesia.

“Kita memperbaiki sistem IT di Pajak karena menurut penilaian World Bank sistem IT kita masih ketinggalan,” ujar Bambang, usai rapat tentang IT pajak di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat (19/2/2016).

Bambang mengatakan, sistem IT yang masih ketinggalan itu membuat pemerintah sulit meningkatkan tax ratio.

“Sistem IT kita masih sangat ketinggalan sehingga itu sangat menghambat upaya kita untuk menaikkan tax ratio. Jadi, kita mau dorong supaya IT kita dipajak benar lah, tapi harus didukung semua pihak,” kata Bambang.

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution menambahkan, sistem IT pajak nantinya akan terintegrasi dengan Direktorat Jenderal lainnya di Kementerian Keuangan. Rancangan sistem IT pajak terintegrasi ini sedang dalam proses pembahasan teknis agar sesuai dengan upaya pemerintah meningkatkan tax ratio.

Selain itu, agar sistem IT pajak terintegrasi ini bisa dibangun dan segera digunakan.

“Jangan kemudian dibangun sekarang selesainya 5 tahun lagi, penerimaannya kapan naiknya. Jadi harus dibuat skenario, nggak usah yang besarnya dulu, apa dulu, pemeriksaan dulu. Mungkin 6-8 bulan selesai,” kata Darmin.

Sumber: Detik

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , ,

Tinggalkan komentar