JAKARTA – PT Agung Podomoro Land Tbk yakin bisnis property sepanjang tahun ini bakal lebih positif ketimbang tahun lalu. Daya beli diyakini bakal kembali menanjak.
Oleh karena itu, perusahaan dengan kode saham APLN ini berani mematok target pendapatan penjualan alias marketing sales sekitar Rp 3 Triliun sampai Rp 3,5 Triliun. Target ini tak jauh berbeda dari revisi target tahun sebelumnya sekitar Rp 3 triliun.
Cesar M. De La Cruz, Direktur Keuangan Agung Podomoro Land berharap, bisnis property tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu. Ada beberapa factor yang memicu harapan perbaikan. Pertama, penurunan suku bunga kredit perbankan. Kedua, rencana kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty. “Mudah-mudahan ini bisa mendorong bisnis property,” katanya kepada KONTAN, Kamis (3/3).
Sebagai catatan, Agung Podomoro Land tahun lalu hanya mengantongi pendapatan penjualan berkisar Rp 2,5 triliun sampai Rp 2,6 triliun saja.
Meski berani memasang target positif, Cesar mengaku efek bisnis penjualan property di awal tahun ini belum ada peningkatan yang signifikan. Ia menilai efek penurunan suku bunga kredit sebesar 50 basis poin oleh bank sentral masih belum dirasakan dampaknya bagi penjualan property.
Meski begitu, ia menyebut beberapa proyek yang bisa mendulang bisnis bagi pendapatan perusahaan. Salah satunya adalah proyek Pluit City.
Veriyanto Setiady, Wakil Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk memperkirakan dari proyek tesebut pihaknya bisa mengantongi pra penjualan sekitar Rp 1,4 triliun atau 40% dari total target.
Disana, Agung Podomoro tengah membangun kota mandiri di atas pulau buatan seluas 60 hektare (ha). “Tahun ini kami focus di Pluit City dulu,” tandasnya.
Selain itu, APLN juga mengharapkan kontribusi penjualan dalam nilai besar dari proyek Podomoro Golf View di Cimanggis, Jawa Barat.
Di proyek ini, Agung Podomoro berniat membangun 37.000 unit apartemen yang terangkum dalam 25 menara diatas lahan seluas 60 hektare. Untuk tahap pertama, perusahaan ini tengah memasarkan tiga menara apartemen dengan total kapasitas 3.000 unit.
Sementara untuk usaha perhotelan, APLN siap mengoperasikan dua proyek perhotelan pada tahun ini juga. Yakni Pullman Vimala Hills di Bogor Jawa Barat, dan Indigo Seminyak Hotel di Bali.
Pullman Vimala Hills memiliki 208 kamar dan 27 vila, sedangkan Indigo Hotel Seminyak dirancang dengan 270 kamar dan 19 vila.
Selain proyek anyr, pengembang ini juga tengah menyelesaikan proyek yang sudah berjalan. Salah satunya adalah SOHO Pancoran di Jakarta. Proyek ini sejatinya sudah berjalan sejak 2013 silam kini sudah memasuki tahap tutup atas alias topping off.
Manajemen Agung Podomoro mengklaim bahwa penjualan di proyek ini sudah mencapai 70% dari total kapasitas 346 unit. Herlina Tamblin, General Manager Sales and Marketing SOHO Pancoran targetkan sisa unit bisa ludes tahun ini.
Sumber: KONTAN
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar