Yogyakarta -Jumlah wirausahawan di Indonesia masih minim, hanya 1,56% dari total Penduduk yang berjumlah sekitar 250 juta orang. Sementara di Singapura sudah mencapai angka 7% dari total Penduduk. Bahkan, China dan Jepang sudah mencapai di atas 10% dari total penduduk.
Demikian disampaikan Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga dalam Seminar Gerakan Kewirausahaan Nasional 2016, di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (8/3/2016).
“Dari total jumlah penduduk kita 250 juta, jumlah wirausahawan hanya 1,56%, negara lain, Singapura 7%, penduduknya nggak begitu besar, Malaysia dan Thailand juga lebih dari kita. Apalagi Jepang dan China di atas 10%,” sebut dia. Untuk itu, kata Puspayoga, pemerintah berupaya untuk mencetak banyak wirausahawan baru ke depan.
“Jadi kita perlu mencetak wirausahawan muda. Jokowi fokus urusan infrastruktur dan deregulasi, infrastruktur fokusnya di lalu lintas ekonomi agar berjalan baik, baik darat maupun laut. Satu lagi deregulasi untuk lalu lintas perizinan dengan baik, tidak ada lagi pengusaha izin direpotkan, supaya lintas izin berjalan dengan baik,” paparnya.
Melalui perkembangan wirausahawan, Puspayoga menyebutkan, akan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. “Dengan wirausaha, kemiskinan bisa menurun, kesejahteraan meningkat, lapangan kerja meningkat, maka pengangguran berkurang, tentu kemiskinan berkurang,” ucap dia.
Selain itu, dengan wirausaha akan meminimalisir ketimpangan sosial antara si kaya dan miskin. Saat ini, gini ratio Indonesia masih tinggi di angka 4,1%. Ditargetkan, gini ratio bisa ditekan hingga 0,36%.
“Gini ratio kita masih tinggi, 4,1%, dan akan menjadi 0,36%. Maka itu kita ciptakan wirausahawan muda. Kita Ccetak wirausaha yang punya social entrepreneur dan social technopreneur yaitu berbasis teknologi,” kata Puspayoga.
Sumber: DETIK
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar