Penjualan Rumah Mewah Tahun Ini Masih Seret

Pertumbuhan penjualan rumah mewah pada tahun ini berkisar 5% sampai 10%

JAKARTA. Pertumbuhan penjualan rumah mewah di sekitar Jakarta belum bisa melaju kencang pada tahun ini. Meskipun pebisnis property domestic masih optimistis terhadap ceruk pasar ini.

Selain factor ketidakjelasan aturan tax amnesty atawa pengampunan pajak, roda ekonomi yang belum berputar kencang juga bisa jadi batu sandungan. “Prediksinya adalah paling tidak stabil dari tahun lalu. Soalnya permintaan harga rumah mewah masih tinggi,”kata Hasan Pamudji, Associate Director of Consultacy and research Knight Frank Indonesia kepada KONTAN, Minggu (13/3).

Faktor lainnya yang cukup berpengaruh adalah belum adanya kesesuaian harga antara penjual dan pembeli di property mewah dalam kondisi lesu seperti ini. Akibatnya proses ini menghambat laju pertumbuhan penjualan produk property mewah ini.

Tak heran bila pertumbuhan penjualan rumah mewah disekitar Ibukota tahun ini tidak bakal berbeda jauh dibanding tahun lalu. Knight Frank memperkirakan pertumbuhan penjualan rumah mewah 2015, Cuma 5,1%. Padahal di 2013 dan 2014 bisa dobel digit.

“Pergerakan masih berkisar 5%-10%, masih sulit melonjak,”katanya.

Beberapa pengusaha properti yang juga bermain di sektor rumah mewah, mematok target yang tak jauh beda dengan apa yang diprediksi Hasan. Ervan Adi Nugroho, Presiden Direktur Paramount Land, misalnya menargetkan penjualan produk rumah mewahnya hanya akan naik maksimal 10% sampai akhir 2016.

Ervan menyebut, harga rumah stagnan membuat transaksi sepi. Di sisi lain factor ekonomi global, seperti kenaikan suku bunga di Amerika Serikat turut berpengaruh pada laju investasi property di Indonesia. Karena itu Paramount memilih focus ke produk untuk kelas menengah ke bawah. “Sekitar 80% untuk rumah kurang dari Rp 3 miliar rupiah dan 20% untuk rumah di atas Rp 3 miliar,”kata Ervan kepada KONTAN.

Sementara salah satu lini bisnis Grup Ciputra, PT Ciputra Surya, tidak terlalu berharap dari penjualan rumah mewah. Menurut Harun Hajadi, Direktur Utama Ciputra Surya, penjualan rumah mewah 2015 merosot 10%. “Kami proyeksi penjualan rumah mewah tidak naik tahun ini,”katanya.

Sama seperti pengembang lainnya, penjualan rumah mewah yang masuk kategori rumah besar di Citraland, proyek perumahan Grup Ciputra, tidak terlalu besar. Komposisinya adalah 25% rumah kecil, 50% rumah menengah, dan baru 25% rumah mewah.

Setali tiga uang, PT Intiland Development Tbk juga menyebut penjualan hunian mewah di awal belum begitu bagus. “Penjualan di kuartal satu ini masih slow down, kami berharap kuartal II naik,”Kata Theresia Rustadi, Sekretaris Perusahaan Intiland.

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

 



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar