
JAKARTA. PT Bara Jaya Internasional Tbk (ATPK) memberhentikan 850 pekerja terhitung Januari 2016 kemarin. Hal ini mereka lakukan lantaran bisnis tambang lesu.
Sekretaris Perusahaan PT Bara Jaya Internasional Tbk Andreas Andy Santoso menyebut, aktivitas tambang perusahaan kini tengah menurun akibat harga jual batubara yang sedang anjlok. Pada Januari-April 2016, perusahaan ini baru melakukan penjualan sebesar 173.000 ton. Angka ini merosot tajam hingga 71% jika dibandingkan dengan penjualan periode yang sama 2016 sebesar 600.000 ton.
“Masalah utama masih pada harga batubara yang tidak lagi sebanding dengan biaya produksi,” terang Andy kepada KONTAN, Selasa (31/5).
Makanya dalam menghadapi ini, perusahaan yang dikenal dengan nama ATPK Resources ini mengurangi aktivitas tambang. Mulai dari mengurangi jumlah karyawan hingga kegiatan tambang yang tidak berhubungan dengan produksi batubara. Namun manajemen ATPK masih berharap bisa tetap memproduksi 50.000-100.000 perbulan. “Dengan total jumlah karyawan saat ini 275 orang masih mampu memproduksi kebutuhan yang ada,” kata Andy.
Sebagai informasi, ATPK sudah mengantongi kontrak pembelian batubara dengan Best Land Corporation dari 1 Juni-31 Desember 2016 dengan nilai US$ 6 juta. Kini ATPK tengah mengejar kontrak baru. Selain itu perusahaan ini juga mulai menyewakan alat berat yang tidak terpakai untuk mengurangi beban. Pihaknya juga masih akan terus mencari cadangan batubara dengan melakukan akuisisi tambang dengan batubara kalori 5.000 kkal/kg.
Sumber: Harian Kontan 1 Juni 2016
Penulis : Emir Yanwardhana
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar