
JAKARTA. Bankir sepertinya punya sejuta alasan untuk tidak menurunkan suku bunga kredit lanjutan. Kali ini, rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) mengerek suku bunga acuan menjadi alasan banker menunda terwujudnya suku bunga kredit satu digit. Sebab, kenaikan suku bunga acuan AS akan berdampak pada kenaikan bunga di Indonesia.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Mandiri A. Siddik Bahruddin mengatakan, pihaknya menentukan pergerakan bunga kredir dengan menimbang suku bunga The Fed. “Kami belum ada rencana memangkas bunga kredit lagi,” katanya, Senin (30/5)
Bank Mandiri mengklaim, saat ini bunga kredit korporasi sudah di bawah 10%. Sementara bunga kredit usaha kecil dan menengah (UKM) dan kredit pemilikan rumah (KPR) masing-masing 9,95%, dan 9,75%. “Selain itu, risiko kredit juga masih tinggi, maka bunga kredit belum bisa dipangkas lagi,” tambah Siddik.
Senada, Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Haru Koesmahargyo menuturkan rencana kenaikan bunga The Fed akan member pengaruh. Tapi, kebijakan BRI soal penurunan bunga kredit lanjutan akan lebih mengacu pada pergerakan suku bunga pasar. “Kalau bank besar lain menurunkan bunga kredit lagi, bank lain akan ikut,” ujar Haru. Proyeksinya, BRI masih berpeluang untuk menggunting bunga kredit hingga akhir tahun 2016.
Sedangkan, DIrektur Utama Bank Permata Roy A Arfandy mengatakan, wacana kenaiakn bunga The Fed tidak serta mendorong kenaikan bunga kredit di dalam negara asalkan likuiditas tidak ketat dan inflasi terjaga. Pasalnya, saat ini likuiditas bank sedang ketat karena terjadi perebutan dana antara perbankan dengan pemerintah yang rajin merilis surat utang untuk mendanai proyek pembangunan.
Roy mengakui, saat ini perbankan belum menurunkan bunga kredit karena masih membayar bunga tinggi untuk menghitung likuiditas. Apalagi, bank semakin memburu dana sebagai bentuk antisipaso menghadapi permintaan tinggi di Ramadhan dan Idul Fitri
Sumber: Harian Kontan, 1 Juni 2016
Penulis : Nina Dwiantika
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar