Saham baru emiten BUMN banjiri pasar

f51f2-transferJAKARTA. Penerbitan saham baru atau rights issue emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap membanjiri pasar. Lihat saja, empat emiten BUMN akan menggelar rights issue senilai Rp 14,1 triliun.

Rencana ini seiring persetujuan penyertaan modal negara (PMN) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016. Keempat emiten itu adalah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang akan mendapat PMN Rp 4 triliun, PT PP Tbk (PTPP) Rp 2,25 triliun, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan mendapat suntikan modal senilai Rp 1,25 triliun dan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) disuntik modal segar Rp 1,5 triliun.

Menko Perekonomian Darmin Nasution melihat saat ini menjadi momentum tepat bagi BUMN melakukan rights issue, sebab bertepatan dengan pelaksanaan tax amnesty.

“Perlu rencana matang menyambut tax amnesty karena akan ada dana besar masuk,” kata Darmin, Selasa (12/7).

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan, rights issue harus rampung pada kuartal IV. “Selanjutnya BUMN diminta menerbitkan obligasi terkait dana repatriasi.” kata Aloysius.

Nah, selain dari pemerintah, para emiten itu akan menangguk dana segar dari pemegang saham lain. WIKA, misalnya, akan membidik dana rights issue Rp 6,1 triliun.

Bintang Perbowo, Direktur Utama WIKA, menargetkan right issue pada Oktober. Dengan tambahan modal ini, WIKA bisa mencatat pertumbuhan kinerja di atas 30% pada tahun 2017.

Sementara PTTP berencana rights issue Oktober atau November 2016 dengan target Rp 4,4 triliun. Agus Purbianto, Direktur Keuangan PTPP, mengatakan, dana rights issue itu untuk menggarap proyek jalan tol, menyelesaikan proyek Pelabuhan Kuala Tanjung, dan mendukung program 1 juta rumah.

JSMR membidik dana rights issue Rp 1,8 triliun. “Kami RUPSLB pada 29 Agustus. Kami harap mendapatkan dari publiknya sekitar November,” kata Adityawarman, Direktur Utama JSMR.

JSMR akan menggunakan dana rights issue untuk menggarap jalan tol yang telah dikuasai. Sedangkan KRAS membidik dana rights issue sebesar Rp 1,8 triliun.

Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Capital, menilai, prospek rights issue ini positif. WIKA, PTPP, JSMR, dan KRAS memiliki kekuatan di sektor masing-masing. “Peluang pertumbuhan bisnis masih besar. Keempatnya masih berhubungan dengan infrastruktur,” kata Alfred.

Inilah saat tepat mengoleksi saham empat emiten tersebut, agar saat rights issue investor bisa ikut menikmati saham murah perusahaan BUMN. “Rights issue diprediksi di bawah harga pasar dan satu-satunya peluang memiliki saham BUMN dengan harga murah,” jelasnya.

Namun, Liga Maradona, Analis Recapital Securities, menilai, kini belum saat tepat mengoleksi saham keempat emiten, karena harganya sudah terlampau tinggi. Liga merekomendasikan agar investor masuk saat koreksi.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri juga melihat, prospek rights issue akan positif. Tapi aksi beli saham emiten BUMN ini pada saat harga sedikit terkoreksi. “Saat ini hold dulu,” ujarnya.

Reporter Adinda Ade Mustami, Dina Mirayanti Hutauruk
Editor Barratut Taqiyyah

 

Sumber: kontan.co.id

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar