Ramai-ramai Impor Daging Sapi

Image result for impor daging sapi

Perusahaan importer daging sapi berebut mengajukan izin impor daging sapi untuk periode September-Desember 2016

JAKARTA. Banjir daging sapi impor bakal segera melanda Indonesia di akhir tahun ini. Hal tersebut merupakan buah dari kebijakan pemerintah yang membuka pintu impor daging sapi seluas-luasnya bagi para importir swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Tak heran jika importir berbondong-bondong mengajukan izin impor daging sapi untuk periode September – Desember 2016 sejak pekan lalu. PT Indoguna Utama merupakan salah satu importir daging sapi terkemuka yang mengajukan izin impor ini.

Juard Effendi, Direktur Utama PT Indoguna Utama mengatakan perusahaannya telah mengantongi izin impor daging sapi sebanyak 11.000 ton untuk empat bulan ke depan. Indoguna mengimpor daging dari sejumlah negara, yakni Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat (AS).

Juard bilang, izin yang sudah dikantongi adalah rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian (Kemtan) dan Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan (Kemdag). “Daging impor nya akan masuk mulai September ini. Nanti kami akan “bom” pasar daging dengan harga jual Rp 70.000 per kilogram (kg),” ujar Juard pada KONTAN akhir pekan lalu.

Juard menjelaskan, Indoguna akan memprioritaskan penjualan daging sapi beku ini di kawasan Jabodetabek. Selama ini, harga daging di Jakarta dan sekitarnya ini masih tinggi. Ia optimistis impor daging sapi kali ini dapat membantu pemerintah menurunkan harga daging sapi yang saat ini masih bertengger di level Rp 120.000 per kg.

Impor daging yang dilakukan Indoguna sudah mengikuti Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No 34/2016 tentang Pemasukan Karkas, Daging, Jeroan dan/ atau Olahannya ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia sebagai revisi Permentan No 58 tahun 2015.

Mentan memastikan 95% daging sapi impor masuk Jabodetabek.

Kendati begitu, Juard enggan membeberkan berapa modal yang disediakan untuk mengimpor 11.000 ton daging sapi tersebut.

Selain mengimpor dari tiga negara tersebut, Juard bilang, Indoguna juga tertarik menjajal pasar daging Meksiko yang diwacanakan akan segera dibuka pemerintah. Menurutnya, semakin banyak negara yang menjadi tujuan impor, maka semakin banyak pilihan bagi para importir untuk mengimpor sapi. “Kalau memang nanti pemerintah sudah resmi membuka pasar di Meksiko dan harganya lebih murah, kami akan mejajaki untuk mengimpor daging dari sana juga,” tambahannya.

Menjamin daging lokal

Juan Permata Adoe, Presiden Direktur PT Bina Mentari Tunggal mengatakan, perusahaannya, juga akan mengimpor 1.500 ton daging sapi jelang akhir tahun ini. Impor daging tersebut didatangkan dari Australia dan Selandia Baru. Bina Mentari juga menjual daging sapi impor ini dengan harga Rp 75.000 per kg.

Juan yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Perternakan Kadin Indonesia ini mengatakan, pemerintah harus membuka peluar impor dari negara-negara lain selain dari Australia dan Selandia Baru.

Selain Importir swasta, Perum Bulog pun telah memasukkan daging kerbau asal India pekan lalu sebanyak 720 ton dan akan terus berlanjut hingga izin impor 10.000 ton terpenuhi hingga akhir tahun.

Meski bakal banjir daging impor, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta peternak lokal tidak khawatir karena ada jaminan dari pemerintah bahwa daging impor tak akan masuk ke target pasar yang selama ini telah menjual daging lokal. “Pemerintah harus melindungi peternak lokal dengan melarang adanya penjualan daging impor ke daerah produsen daging,” ujar Amran.

Amran memastikan 95% daging impor ini akan dipasarkan ke wilayah Jabodetabek yang selama ini bergantung pada sapi bakalan impor.

Sumber : Harian Kontan 6 September 2016

Penulis : Noverius Laoli

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar