KEMENTERIAN Keuangan (Kemkeu) akan membuat tim khusus untuk memetakan penambahan basis pajak baru setelah program pengampunan pajak selesai. Dengan basis pajak itu, pemeirntah berharap penerimaan pajak pada tahun 2018 bisa meningkat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dengan program amnesti pajak maka basis pajak Indonesia akan makin bertambah. Namun untuk bisa memanfaatkan, perlu adanya pemetaan pajak, baik dari sisi wilayah, sektor ekonomi, dan pelaku ekonomi. “Saya minta seluruh unit di Kementerian Keuangan, baik di Direktorat Jenderal Pajak maupun lainnya yang memiliki keahlian menilai track record dan pola penerimaan pajak antar wilayah, sektor kegiatan ekonomi, antara pelaku ekonomi, untuk membantu,” ujarnya, akhir pekan lalu.
Menkeu juga meminta Badan Kebijakan Fiskal (BKF) dan para staf ahli Menteri Keuangan melihat pengalaman negara-negara yang telah sukses menjalankan program amnesti pajak. Menurutnya, penggunaan basis pajak baru itu baru bisa dimanfaatkan untuk pertama kali tahun 2018. Sebab pada 2017, pemerintah masih fokus mencapai target penerimaan sesuai nota keuangan yang telah disepakati.
Pemerintah, menurut Sri, juga akan meminta bantuan dunia internasional supaya membantu negara berkembang seperti Indonesia untuk meningkatkan basis pajaknya. Rencana ini akan disampaikan pada pertemuan para menteri keuangan dunia dengan bank sentral, IMF, dan World Bank. “Dunia usaha akan mendapatkan sinyal jelas. Komitmen penuh tidak hanya datang dari presiden, namun juga Kementerian Keungan dan direktorat Jenderal Pajak,” ungkapnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Ken Dwijugiasteadi sebelumnya bilang, sejak Januari 2016 sampai September 2016, total sudah ada 2.000-an WP baru. Selain WP baru, perluasan basis pajak juga didapat dari WP lama yang selama ini tidak pernah membayar dan melaporkan pajaknya dalam program amnesti pajak.
Sumber: Harian Kontan, 3-10-2016
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
PEMERIKSAANPAJAK.COM 
Tinggalkan komentar