Surplus Dagang Menekan Defisit Neraca Berjalan

Hasil gambar untuk neraca perdagangan surplus

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) merevisi proyeksi defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) kuartal III-2016. Jika sebelumnya CAD kuartal III diproyeksikan 2,4% dari produk domestik bruto (PDB), kini turun menjadi di bawah 2% dari PDB. Revisi karena adanya surplus neraca dagang September 2016 sebesar US$ 1,22 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung bilang, perbaikan CAD terutama disebabkan perbaikan harga komoditas ekspor Indonesia, seperti CPO, batubara, timah dan kopi. Walau ada perbaikan, BI akan hati-hati dan terus memantau pergerakan harga komoditas. Sebab peningkatan harga batubara karena produksi Indonesia, Australia, dan China turun. Sementara harga CPO disebabkan karena pengaruh cuaca, sehingga stok berkurang. “Harganya dipengaruhi musiman, bukan kenaikan permintaan karena perekonomian global meningkat,” tambahnya. Selain harga komoditas, perbaikan CAD juga karena aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia besar. Hingga September 2016 aliran dana masuk mencapai US$ 12,1 miliar.

Ekonom Maybank Indonesia Juniman mengatakan, CAD kuartal ketiga tahun ini sebesar 1,98% dari PDB dan hingga akhir tahun sebesar 2% dari PDB. Namun perbaikan CAD disebabkan oleh penurunan kinerja impor. “Perbaikan CAD harus lewat kenaikan ekspor, bukan penurunan impor,” katanya.

Sumber : Harian Kontan 21 Oktober 2016

Penulis : Adinda Ade Mustami

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

 

 



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , ,

Tinggalkan komentar