Kemkeu: Ekonomi Tumbuh Hanya 5,4%

11JAKARTA. Target pertumbuhan ekonomi yang dipasang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 semakin jauh dari jangkauan. Pemerintah yang sebelumnya optimis pertumbuhan tahun ini bakal menyentuh angka 5,7%, akhirnya memangkas ekspektasi hingga kisaran 5,4%-5,5%.

Proyeksi pertumbuhan yang disusun oleh Kementerian Keuangan (Kemkeu) tersebut sama dengan outlook Bank Indonesia (BI) yang melihat petumbuhan ekonomi tahun ini kea rah 5,4%. Bahkan jika investasi pemerintah bisa digenjot, pertumbuhan maksimal di tahun 2015 ini hanya ada di level 5,6%.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemkeu) Suahasil Nazara menjelaskan, yang bisa mendorong pertumbuhan sesuai target adalah semua komponen mulai pemerintah, konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor sesuai ekspektasi. Hanya saja, dari semua komponen itu, hanya pengeluaran pemerintah yang bisa menjadi andalan. “Ekspor bukan andalah kita tahun ini,” ujar dia, Kamis (23/4).

Ekspor tak bisa diharapkan karena pertumbuhan ekonomi negeri mitra dagang Indonesia seperti China, Eropa, dan Jepang merosot. Hanya Amerika Serikat (AS) saja yang sedang dalam tahap pemulihan. Belum lagi konsumsi rumah tangga yang sedang dalam tren penurunan.

Dengan pertumbuhan yang lebih rendah ini, Suahasil mengakui target tingkat kemiskinan sebesar 10,3% dan tingkat pengangguran 5,6% tahun ini juga sulit untuk tercapai. Akhirnya, belanja pemerintah harus didorong agar dapat berjalan secepat mungkin. Salah satunya adalah mengandalkan investasi pemerintah.

Direktur Jenderal Anggaran Kemkeu Askolani sempat berharap bulan Mei sudah ada peningkatan realisasi belanja dari Kementerian / Lembaga, khususnya belanja modal. Hingga kuartal I 2015, serapan realisasi belanja kementerian-lembaga masih mini.

Senada dengan pemerintah, Kepala Ekonom BII Juniman melihat, target pertumbuhan ekonomi yang dipasang salam APBN-P 2015 tidak lagi sesuai dengan keadaan. Bahkan, kalau belanja infrastruktur pemerintah bisa terealisasi maksimal, dalam hitungan Juniman pertumbuhan ekonomi tahun ini maksimal 5,5%. Namun jika belanja tidak maksimal, ekonomi Indonesia tumbuh tidak berbeda dengan tahun lalu, sebelsar 5,02%.

 

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar