Ekspor Seret, Harga Rumput Laut Jatuh

indexJAKARTA. Produsen rumput laut mesti mencari pasar baru untuk produknya. Pasalnya, di tengah produksi yang melimpah, permintaan ekspor rumput lau global berkurang akibat perlambatan ekonomi. Alhasil, koreksi harga rumput laut pun tidak terelakkan.

Arman Arfah, Ketua Asosiasi Petani dan Pengelola Rumput Laut Indonesia (Aspperli) mengaku harga rumput laut ditingkat petani menurun dari Rp 12.000-14.000 per kilogram pada tahun lalu menjadi Rp 7.000-9.000 per kg tahun ini.

Ketergantungan ekspor rumput laut nasional kepada China disebut sebagai penyebab kejatuhan harga rumput laut. “China sering berspekulasi sehingga pasar ekspor rumput laut jadi terganggu,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (8/7).

Sekedar informasi, China memang menjadi pasar utama ekspor rumput laut dengan pangsa pasar 60% disusul Filipina, Jepang, Uni Eropa, dan Amerika Latin.

Melihat situasi itu, Arman berniat menjajaki Timut Tengah sebagai pasar ekspor rumput laut alternatif. “Kami juga berharap pemerintah bisa memperkuat industri dalam negeri, sehingga rumput laut yang diekspor bukan mentah jadi setengah jadi,” ujar Arman.

Safari Azis, Ketua Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) mengakui jika harga rumput laut menyusut 10-20% tahun ini menjadi US$ 1.100 per ton dari tahun lalu yang mencapai US$ 1.200 per ton. Menurutnya, permintaan ekspor tumput laut sejatinya masih potensial dan yang teradi hanya perlambatan sesaat dan diharapkan bisa bergairah kembali.

Meski begitu, dia mengaku tengah was-was melihat gelagat pembeli rumput laut dari luar negeri yang melirik produk dari negeri lain. Hal ini terjadi karena isu bahwa produk rumput laut Indonesia akan dikenakan bea keluar sehingga harga berpotensi lebih mahal dari sebelumnya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat produksi rumput laut nasional tahun lalu mencapai 10,2 juta ton, meningkat lebih dari tiga kali lipat dari produksi tahun 2010 sebanyak 3,9 juta ton.

Slamet Soebjakto, Direktur Jenderal Perikanan Budiaya KKP bilang untuk menggenjot produksi rumput laut, tengah dikembangkan bibit rumput laut yang berkualitas, seperti yang sedang dikembangkan Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar bekerjasama dengan Australian Center for International Agricultural (Aciaf), PT Agarindo Bogatama, dan Balitbang Perikanan Maros.

 

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar