Ekspor Mobil Melaju Saat Domestik Lesu

toyota-mobilSampai Juni 2015, ekspor mobil utuh (CBU) naik 15,9%

JAKARTA. Saat penjuala mobil dalam negeri turun, industri otomotif nasionak masih bisa bernafas lega. Pasalnya, ekspor mobil masih bisa melaju. Hingga semester I tahun ini, ekspor mobil utuh atau completely built up (CBU) masih mencatatkan kenaikan 15,9% menjadi 107.448 unit ketimbang ekspor periode yang sama tahun lalu sebanyak 92.692 unit.

Adapun ekspor dalam bentuk completely koncked down (CKD) di waktu yang sama tercatat hanya 50.488 unit. Angka ini turun sebesa 4,84% ketimbang periode yang sama tahun lalu sebanyak 53.060 unit.

Selain itu, ekspor komponen otomotif juga naik 35,49% jadi 2,41 juta pieces ketimbang ekspor komponen periode yang sama tahun 2014 sebanyak 1,78 juta pieces.

Produk mobil pabrikan Indonesia sudah merambah 70 negara di Asia, Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika, dan lain-lain. Dari sisi nilai, ekspor mobil dan komponen semester I-2015 tercatat US$ 2,7 miliar atau naik 12,5% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Djongkie Sugiharto, Ketua I Gaikindo menargetkan, ekspor mobil CBU tahun ini sebanyak 250.000 unit. Adapun ekspor mobil CBU tahun lalu menapai 202.273 unit.

Djongkie bilang, kenaikan ekspor tak semudah yang diharapkan. “Ada dua hal yang perlu diketahui. Pertama pengaturan ekspor dilakukan oleh prinsipal bukan agen pemegang merek (APM). Kedua, kami harus lihat kondisi ekonomi dan politik negara tujuan ekspor,” ujar Djongkie pada KONTAN, Kamis (6/8).

Ia menilai, APM mobil hanya sebagai penjahit atau pekerja produksi. Soal pengaturan ekspor ditentukan prinsipal di negara asal mobilnya.

Dari total ekspor Indonesia, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) masih jadi jawara. Untuk ekspor CBU, TMMIN mengekspor 92.200 unit, naik 36% ketimbang ekspor pada periode yang sama tahun 2014 sebesar 75.346 unit. Capaian ini berkontribusi 85,8% terhadap total ekspor CBU nasional.

Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur TMMIN berharap, iklim industri otomotif lebih ke depan bisa baik lagi sehingga penjualan bisa meningkat. “Tak hanya Toyota, prinsipal mobil lain yang telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, sehingga potensi industri semakin besar,” ujar Warih.

Sampai Juni 2015, ekspor CBU tertinggi dicatat Vios dengan jumlah 23.800 unit. Setelah itu ekspor Fortuner sebanyak 25.400 unit, kemudian disusul ekspor Kijang Innova sebanyak 82.00 unit. “Kontribusi ekspor terbesar adalah Fortuner, tapi kenaikan ekspor tertinggi berasal dari Vios,” tandas Warih.

Adapun ekspor CKD TMMIN cenderung stagnan di angka 21.100 unit. Sedangkan ekspor mesin tercatat 21.731 unit dan ekspor mesin bahan bakar etanol 4.900 unit. Mesin bahan bakar etanol sudah di produksi TMMIN sejak 2010 dan di ekspor ke Argentina.

 

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar