JAKARTA. Penjualan mobil mewah asal Inggris, Jaguar benar-benar apes di paruh pertama tahun 2015. Pelemahan pertumbuhan ekonomi di sepanjang semester I tahun 2015 membuat pesanan mobil super mewah ini ikut melemah.
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Jaguar pada periode Januari-Juni 2015 hanya mencapai 12 unit. Angka penjualan mobil ini turun 50% ketimbang realisasi penjualan Jaguar pada periode yang sama tahun 2014 sebanyak 24 unit.
Darwin Maspolim, Chief Operating Officer (COO) PT Grandauto Dinamika yang juga distributor dan importir mobil Jaguar untuk wilayah Indonesia, mengatakan bahwa penurunan penjualan mobil Jaguar mengikuti tren penurunan penjualan mobil secara nasional. “Pasar mobil turun, Jaguar juga ikut turun,” tandas Darwin kepada KONTAN, Senin (10/8).
Tak hanya di paruh pertama tahun ini, tren penurunan penjualan mobil Jagua diprediksikan berlanjut sampai akhir tahun ini. Hitungan Darwin, penjualan Jaguar sepanjang tahun ini bisa turun sekitar 20-30% etimbang realisasi penjualan tahun lalu yang mencapai 50 unit.
Tidak hanya karena pelemahan ekonomi yang menurunkan penjualan Jaguar di Indonesia, penurunan permintaan mobil Jaguar juga terjadi akibat adanya kenaikan kenaikan bea masuk impor sebesar 40-50% untuk mobil mewah sekelas Jaguar. Akibatnya, harga jual mobil seturut naik. “Kami (Jaguar) terkena dampak kenaikan bea masuk impor,” ujar Darwin.
Sumber: Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar