RAPBN 2016: Penerimaan negara ditargetkan Rp 1.848,8 triliun

26

Pemerintah menargetkan pendapatan negara sebesar Rp 1.848 triliun tahun depan. Terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.565,8 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 283 triliun dan hibah Rp 2 triliun.

“Ini membuat rasio pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 13,25 persen,” kata Presiden Joko Widodo saat Pidato Pengantar Nota Keuangan dan Rancangan APBN 2016, DPR-RI, Jakarta, Jumat (14/8).

Jokowi melanjutkan penerimaan perpajakan sebesar itu naik 5,1 persen dari target APBN Perubahan 2015. Selain perpajakan, pemerintah juga bakal mengoptimalkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

“Terutama penerimaan sumber daya alam, didominasi penerimaan minyak dan gas bumi, meskipun untuk mencapai itu banyak tantangan, seperti harga minyak yang bergejolak.”

Dalam pidato tersebut, Jokowi juga menyampaikan asumsi makro APBN 2016. Yakni, Pertumbuhan Ekonomi 5,5 persen, inflasi 4,7 persen, kurs Rp 13.400 per dolar Amerika Serikat.

Kemudian Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan 5,5 persen, harga minyak mentah Indonesia (ICP) USD 60 per barel.

Dan Lifting 1,9 juta barel setara minyak per hari. Terdiri dari lifting minyak bumi 830 ribu barel per hari dan gas bumi 1,55 juta barel setara minyak per hari.

Sumber: MERDEKA

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar