Permintaan Loyo, Berlina Tak Mau Ngoyo

20JAKARTA. Produsen kemasan, PT Berlina Tbk (BRNA) kesulitan mengejar target penjualan tahun ini. Penurunan pesanan kemasan dari pelanggan menjadi alasan emiten berkode saham BRNA ini sulit bisa mengemas kinerja kinclong tahun ini.

Roberto Bernhardeta, Direktur Keuangan Berlina menyebut, penurunan pesanan kemasan plastik longsor akibat pelemahan daya beli yang terjadi di sektor hilir, pengguna kemasan. “Ketika permintaan pelanggan turun, maka permintaan produk kemasan kami juga turun,” kata Roberto, Selasa (1/9).

Salah satu mitra dagang Berlina yang menurunkan pembelian kemasan itu adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Perusahaan yang memproduksi aneka produk kebutuhan rumah tangga tersebut mengurangi permintaan kemasan kepada Berlina sampai dengan 5,6%.

Dalam satuan nilai, permintaan kemasan dari Unilever ke Berlina turun menjadi Rp 409,75 miliar di semester I-2015 ketimbang permintaan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 434,33 miliar. Roberto bilang, penurunan permintaan terjadi karena kondisi bisnis sedang lesu.

Penurunan permintaan dari mitra tersebut membuat penjualan Berlina semester I-2015 juga turun 1,21% menjadi Rp 638,58 miliar. Adapun pada periode yang sama tahun lalu, penjualan Berlina tercatat senilai Rp 646,46 miliar.

Adapun laba Berlina pada semester I-2015 merosot cukup tajam 53,3% menjadi Rp 16,178 miliar ketimbang laba pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 34,645 miliar. Hingga penutupan tahun ini, Roberto memproyeksikan penjualan mereka sulit melampaui penjualan tahun lalu yakni Rp 1,256 triliun. “Secara volume bisa tercapai, tapi secara nilai jelas akan sulit,” ungkap Roberto.

Roberto bilang, agar penjualan tidak turun, Berlina akan membeli mesin baru dari dana belanja modal senilai Rp 130 miliar yang dialokasikan tahun ini. Kehadiran mesin baru diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan meningkatkan nilai tambah dengan memproduksi produk baru.

Tak hanya itu, Berlina juga berencana menambah varian produksi kemasan selain kemasan untuk produk rumah tangga. Di atas kertas, Berlina berencana memproduksi kemasan untuk industri bangunan, kemasan makanan cepat saji, kemasan industri otomotif, serta kemasan pertanian dan kimia. Namun Roberto masih belum mau mengungkapkan rencana ini.

Yang pasti, tahun ini manajemen Berlina telah menargetkan nilai penjualan bisa menyamai tahun lalu. Jika ekspansi produksi kemasan baru sukses dilakukan, barulah Berlina mematok target pertumbuhan penjualan naik 10%-15% tahun 2016.

 

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar