JAKARTA. Kebakaran gardu listrik di Kembangan, Jakarta Barat berdampak pada pemadaman listrik di sebagian Jakarta dan Tangerang pada Rabu (2/9). Karena setrum terputus, tak hanya warga yang terganggu, aktivitas industri dan jasa ikut terkena imbasnya.
Pada industri manufaktur, setrum mati jelas menganggu proses produksi. Maklum, mesin pabrik beroperasi menggunakan daya listrik dari jaringan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Saat pasokan setrum terhenti, seketika itu pula mesin juga terhenti.
Salah satu pelaku industri yang terkena imbas pemadaman listrik ini adalah PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) yang memiliki pabrik di Tangerang. Perusahaan yang memproduksi kabel listrik dan kabel optik ini menanggung rugi dari pemakaian bahan baku tambahan akibat mesin produksi terhenti di tengah jalan.
Antonius Benady, Direktur Jembo Cable bilang, jika mesin pabrik terhenti saat beroperasi, maka proses produksi mesti diulang kembali dari awal dengan menggunakan bahan baku baru. “Proses ini tentu memakan biaya,” kata Antonius kepada KONTAN, Kamis (3/9).
Meskin belum bisa menjelaskan berapa nilai kerugiannya, Antonius menyatakan, potensi kerugian berasal dari pemakaian bahan baku tambahan. Adapun pos bahan baku dalam proses produksi kabel berkontribusi 10-15% dari seluruh biaya produksi.
Kendati pasokan setrum putus, Jembo Cable tetap mengoperasikan mesin pabrik menggunakan generator. Solusi ini juga ditempuh perusahaan lain, termasuk perusahaan tekstil PT Pan Brothers Tbk (PBRX) yang juga memiliki pabrik di Jatiuwung, Tangerang.
Pemakaian generator listrik untuk produksi menjadi solusi saat arus listrik dari PLN terputus. Namun, pemakaian generator menambah beban perusahaan dalam pembelian bahan bakar minyak (BBM).
Bambang Harymurti, Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk bilang, kebutuhan solar untuk generator untuk percetakan bulan ini lebih besar dari bulan sebelumnya. “Cuma nilainya belum kami hitung,” terang Bambang.
Pengeluaran tambahan untuk beli bahan bakar juga dikeluhkan Witjaksono, Direktur Bisnis dan Pengembangan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tb. Sebab, saat listrik padam mereka harus mengoperasikan generator agar produksi tetap jalan.
Sani Iskandar, Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) menambahkan, dampak akibat listrik pada setelah terbakarnya gardu listrik PLN, akan terasa pada pelaku industri yang beroperasi di luar kawasan industri. Adapun industri yang berada di dalam kawasan industri yang dikelola secara terpadu tidak terganggu. “Listrik di kawasan industri (anggota HKI) lancar-lancar saja,” jelas Sani.
Perlu diketahui, kebakaran gardu listrik di Kembangan berdampak pada pemadaman listrik di sebagian wilayah DKI Jakarta dan Tangerang. Pemadaman yang berlangsung Rabu (2/9) itu terjadi sejak pukul 11.13 WIB hingga sore, sebagian hingga malam hari.
Hingga kini PLN masih menghitung kerugian akibat kebakaran gardu listrik itu. “Sedang kami evaluasi,” tandas Koedianto, Manajer Komunikasi, Hukum, dan Administrasi PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.
Sumber: KONTAN
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak

Tinggalkan komentar