Bisnis Makanan Mulai Lesu

indexJAKARTA. Penurunan daya beli mulai berdampak pada penjualan industri makanan dan minuman sepanjang Agustus 2015. Penurunan penjualan kian kentara setelah tak ada lagi momen pendongkrak seperti puasa dan Lebaran yang terjadi selama bulan Juni dan Juli.

Adhi Lukman, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi) bilang, pada Agustus sudah terlihat adanya penumpukan stok makanan dan minuman. “Kalau nilainya (penurunan) masih kami hitung, belum final,” kata Adhi saat ditanya soal penurunan transaksi makanan dan minuman pada Agustus 2015, Kamis (10/9).

Menurut Adhi, penurunan penjualan makanan dan minuman pada Agustus 2015 lalu terjadi karena adanya penurunan daya beli masyarakat, seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi. “Ada juga faktor setelah Lebaran, di mana konsumsi makanan lebih rendah,” kata Adhi.

Sekretaris PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) Dasilina, tak menampik kondisi melemahnya daya beli masyakat ini. Namun, untuk mengurangi dampak melemahnya penjualan, manajeman Tiga Pilar saat ini berupaya menambah titik distribusi, agar produk lebih mudah menjangkau konsumen. Jika tahun lalu Tiga Pilar baru memiliki 76 distribusi, maka sampai Agustus 2015 jumlah titik distribusi Tiga Pilar bertambah menjadi 137 distributor. “Dengan penambahan distribusi pasar ini, secara logika tentu penjualan kami akan naik,” harap Desilina.

 

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar