Bisnis Lesu, Jualan Truk Kian Melambat

imagesPenurunan penjualan truk imbas dari kelesuan ekonomi.

JAKARTA. Geliat perekonomian Indonesia yang tak bersemangat berpengaruh pada penjualan truk ringan alias light truck. Pelaku bisnis yang cenderung menahan diri untuk ekspansi berakibat pada penurunan belanja, termasuk belanja membeli truk baru.

Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, seluruh agen pemegang merek (APM) yang menjual truk mencatat penurunan penjualan. “Saat ekonomi melambat, kebutuhan truk juga berkurang,” kata Edi Jusuf Okasah, General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) kepada KONTAN, Selasa (6/10).

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan truk ringan merek Isuzu pada periode Januari – Agustus 2015 hanya 6.908 unit. Angka ini turun 30% ketimbang penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 11.334 unit.

Adapun di bulan September 2015, penjualan truk ringan tercatat 1.300-an unit. Edi bilang, target penjualan truk Isuzu sebanyak 12.700 unit dengan pangsa pasar 18,7%. Target ini naik dari realisasi penjualan truk Isuzu tahun lalu yang tercatat sebanyak 17.390 unit.

Edi menuturkan, pihaknya akan menggenjot penjualan di tiga bulan yang tersisa tahun ini. “Kami akan memberikan kebutuhan konsumen, seperti bunga cicilan ringan dan layanan purnajual,” jelas Jusuf.

Bukan cuma Isuzu yang mencatat penurunan jualan. Merek lain juga mengalami hal serupa. Masih mengacu data Gaikindo, penjualan truk ringan merek Hino turun 25,4% menjadi 6.861 unit pada periode Januari – Agustus 2015 ketimbang penjualan periode yang sama 2014.

Penurunan penjualan truk ringan juga terjadi untuk merek Mitsubishi dan merek Toyota. Noegardjito, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bilang, penurunan penjualan mobil terjadi di seluruh segmen mobil termasuk segmen niaga.

Dengan fakta penurunan penjualan pada pertengahan tahun ini, Gaikindo telah merevisi target penjualan dari 1,1 juta unit menjadi 950.000 unit. “Sampai saat ini, target yang telah direvisi ini belum direvisi lagi,” kata Norgardjito, Selasa (6/10).

Sampai dengan Agustus 2015, penjualan mobil baru mencapai 671.641 unit. Adapun penjualan di bulan September 2015 diproyeksikan hanya 90.000 unit. Penurunan penjualan tak hanya karena pasar yang lesu, kenaikan dollar Amerika Serikat (AS) juga membebani perusahaan otomotif. “Kalau keinginan kami, dolar turun,” jelasnya.

Selain berharap dolar turun, Gaikindo juga meminta pemerintah menurunkan suku bunga pinjaman atau kredit.

 

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar