Ekonomi Lesu, Ricky Putra Atur Strategi

indexTunda beli mesin, RICY kurangi lembur dan impor bahan

Pelemahan ekonomi membuat perusahaan manufaktur tekstil seperti PT Ricky Putra Globalindo Tbk realistis menatap rencana bisnis tahun ini. Perusahaan yang memproduksi pakaian dalam merek GT Man ini memutuskan menunda ekspansi.

Tirta Heru, Direktur PT Ricky Putra Globalindo Tbk menyebut, salah satu bentuk penundaan ekspansi adalah menunda pembelian mesin tekstil baru. “Semua pembelian mesin tidak jalan sesuai rencana, kami pending dulu, “ jelas Tirta kepada KONTAN, Jumat (2/10).

Semula, Ricky Putra akan memebekali diri dengan mengalokasikan belanja modal senilai Rp 50 miliar tahun ini. Sebagian dana tersebut rencananya akan digunakan meningkatkan kapasitas produksi pabrik mereka.

Tirta menyebutkan, penundaan pembelian mesin pabrik dilakukan sampai perekonomian Indonesia kembali stabil. Selain menunda pembelian mesin, Ricky Putra juga mempersiapkan strategi lain guna meringankan beban.

Strategi itu adalah efisiensi jamkerja, tetapi bukan dalam bentuk pemutusan hubungan kerja (PHK), melainkan dalam bentuk pengurangan jam kerja lembur. “Kami berusaha untuk tidak melakukan PHK karyawan kami, “tegas Tirta.

Tak hanya itu, manajemen Ricky Putra juga menyusun strategi lain dalam hal pembelian bahan baku, terutama bahan baku, terutama bahan baku impor yang makin mahal karena dampak melemahnya rupiahterhadap dolar Amerika Serikat (AS). “Kami benar-benar harus hati-hati, beli barang juga harus lebih teliti, “jelasnya.

Manajemen emiten dengan kode saham RICY di Bursa Efek Indonesia (BEI) berusaha untuk mengurangi pemakaian bahan baku impor agar biaya produksi mereka makin murah. Dengan sejumlah strategi ini, Ricky Putra masih optimis bisa mengejar target penjualan senilai Rp 1,125 triliun tahun ini.

Tirta menyatakan, manajemen belum berencana merevisi target. Sebab, Ricky Putra masih punya jurs untuk memperbesar kapasitas ekspor saat dolar Amerika Serikat (AS) sedang perkasa.

Perlu diketahui, tahun lalu pasar ekspor Ricky Putra berkontribusi ke pendapatan perusahaan sebesar 20%. Untuk tahun ini, Ricky Putra menargetkan pangsa pasar sebesar 35%. “Kurs dollar yang tinggi sangat baik untuk menaikkan kinerja ekspor kami, “terangnya.

Selain menambah volume ekspor, Ricky Putra jugaberencana untuk memperluas pasar ekspornya. Hanya saja, target ekspor produk tekstil dari Ricky Putra tetap mengarah ke Jepang. “Kami Masih menerima pesanan lebih banyak dari Jepang, “jelas Tirta.

Sekadar informasi, pada semester I-2015 Ricky Putra telah mengantongi pendapatan Rp 516,46 miliar atau turun 13,2% ketimbang pendapatan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 595,31 miliar.

Adapun laba bersih Ricky Putra pada semester I-2015 tercatat Rp 2,6 miliar, turun dalam 83% ketimbang laba pada periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 15,67 miliar.

 

Sumber: KONTAN

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar