Pedagang Kitchen Set Memangkas Jam Buka

MRTSetali tiga uang dengan sentra-sentra bisnis lainnya di wilayah Fatmawati. Para pedagang kitchen set di Jalan Raya Fatmawati juga harus menelan pil pahit lantaran sepinya pengunjung dalam beberapa bulan terakhir. Proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) di wilayah ini membuat para pelanggan malas datang.

Dampak kelesuan bisnis dari proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) di Jalan Fatmawati Raya yang menyebabkan kemacetan tidak hanya dialami para penjaja mebel dan karpet. Para pengusaha kitchen set yang berjualan di area ini juga telah merasakan penurunan omzet usaha.

Trendy Kitchen misalnya. Ketika KONTAN menyambangi toko yang berlokasi di Jalan Fatmawati Raya No 2 ini pada siang hari terlihat sepi dari aktivitas jual beli. Samuel Teguh, staf pemasaran Trendy Kitchen mengatakan, sejak toko buka pada pukul 9 pagi, belum ada satupun pembeli yang datang.

Dia mengakui bahwa proyek pembangunan MRT yang sedang berlangsung di daerah Fatmawati ini membuat pelanggan enggan untuk bertandang ke tokonya. Karena tentu saja, konsumen menghindari area ini karena kemacetan yang parah di jam-jam tertentu.

Kondisi sepi pengunjung seperti ini menurutnya sudah terjadi sejak akhir September lalu. Sehingga, dampaknya omzet penjualan pun kini telah menurun hingga 80%. Menurutnya, selain karena pembangunan MRT yang membuat konsumen malas datang ke wilayah ini, tapi juga dipengaruhi kondisi perlambatan ekonomi yang terjadi tahun ini. “Sehabis Lebaran tahun ini, tren penjualan turun drastis,” keluhnya.

Meski sudah berusaha berpromosi lewat situs internet, namun langkah itu tidak membawa pengaruh yang signifikan. Dia bercerita, biasanya pada tahun-tahun sebelumnya, musim sepi pembeli terjadi pada saat musim masuk sekolah dan menjelang Lebaran. Tetapi beberapa minggu setelah itu penjualan akan kembali meningkat.

Namun tahun ini kondisi tersebut tidak terjadi. Setelah dua bulan pasca Lebaran, penjualan Trendy Kitchen belum membaik. “Dulu dalam satu bulan Trendy Kitchen mampu mendapat lima proyek pembuatan kitchen set, tapi pada bulan ini sama sekali tak ada proyek yang didapat,” ujarnya.

Toko kitchen set lainnya di area ini yakni Toko Mela Design juga mengalami hal yang sama. Toko ini tampak sepi tanpa ada aktivitas jual beli. Harjana Dharmawan, pemilik Toko Mela Design mengatakan, keadaan ini praktis membuat pegawainya hanya duduk-duduk sejak toko buka di pagi hari.

Kemacetan di daerah Fatmawati serta kelesuan ekonomi di tahun ini membuat omzet usahanya tergerus 50% sampai 70%. Harjana bahkan mengaku sudah empat bulan ini tidak ada transaksi jual beli. “Padahal biasanya saya mampu meraup omzet sebesar Rp 30 juta tiap bulan,” ujarnya.

Lantaran iklim usaha sedang memble, Harjana sampai harus melakukan efisiensi jam kerja dengan menutup toko lebih awal. Sebelumnya toko tutup pukul 8 malam, saat ini Mela Design sudah harus tutup pukul 6 sore. “Daripada saya harus menanggung kerugian. Lebih baik toko ditutup lebih cepat,” ujarnya.

 

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar