JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama September 2015, nilai tukar rupiah terdepresiasi terhadap empat mata uang di penukaran uang atau money changer. Empat mata uang itu adalah dollar Amerika Serikat, dollar Australia, yen Jepang, dan euro.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di money changer selama September 2015 terdepresiasi hingga 4,02%. Level terendah rata-rata kurs tengah eceran rupiah terhadap dollar AS di 34 provinsi terjadi pada minggu kelima September 2015, yaitu Rp 14.613,63 per dollar AS. “Menurut provinsi, level terendah kurs tengah rupiah terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar Rp 14.705 per dollar AS pada minggu kelima September 2015,” katanya, Kamis (15/10).

Adapun dengan dollar Australia, rupiah melemah sebesar 2% selama September. Level terendah rata-rata kurs tengah eceran ini adalah Rp 10.250,62 per dollar Australia. Rupiah juga terdepresiasi sebesar 4,13% terhadap yen Jepang pada September, dengan level terendah rata-rata kurs tengah eceran adalah sebesar Rp 121,44 per yen Jepang.

Sementara dibandingkan dengan mata uang euro, rupiah terdepresiasi 2,16% pada September 2015 dengan level terendah rata-rata kurs tengah eceran sebesar Rp 16.426,31 per euro.

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

Kategori:Berita Pajak

Tag:depresiasi kurs rupiah, dollar, ekonomi, ekonomi dunia, ekonomi global, ekonomi Indonesia, euro, kurs, nilai tukar rupiah, nilai tukar rupiah turun, perekonomian, rupiah, rupiah melemah, rupiah terdepresiasi, yen