JAKARTA. Pemerintah getol menjajaki potensi impor sapi dari banyak negara, di luar Australia. Setelah berencana mengimpor sapi bakalan dan indukan asal India dan Selandia Baru, kini pemerintah menjajaki impor daging sapi beku asal Sudan dan Meksiko.
Pertimbangan utama untuk memasukkan daging sapi asal Sudan dan Meksiko ini karena dua negara ini memberikan penawaran dengan harga yang miring. Perwakilan pemerintah dari dua negara ini telah mengajukan penawaran kepada pemerintah RI belum lama ini dan potensi untuk kerjasama dengan kedua negara cukup terbuka.
Amran Sulaiman, Menteri Pertanian mengatakan, pemerintah tengah mempelajari dengan cermat tawaran tersebut. Dia bilang, terdapat kelebihan dari penawaran dari Sudan untuk Indonesia.
Pertama, berani membanting harga daging sapi beku sebesar Rp 60.000 per kilogram (kg) sampai ke Indonesia. Kedua, sudah memiliki stok sapi yang melimpah, yakni 70 juta ekor yang dipelihara tiap tahun.
Jumlah tersebut adalah lima kali lipat dari stok sapi lokal Indonesia yang hanya 14 juta ekor per tahun. “Duta besar mereka bilang, Sudan bebas penyakit mulut dan kuku (PMK), tapi berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kemtan), Sudan belum sepenuhnya bebas PMK, meski sudah ada sertifikasinya,” ujar Amran, Kamis (15/10).
Amran menyebut, ada zona-zona tertentu di Sudan yang sudah bebas PMK dan ini bisa menjadi alternative bagi pemerintah bila nantinya ingin membeli sapi dari Sudan.
Selain Sudan, Amran juga bilang tawaran lain yang tengah dipertimbangkan pemerintah adalah daging sapi dari Meksiko. Dia bilang, negeri Sombrero ini juga menawarkan daging sapi beku dengan harga miring, yakni lebih murah 34% dari harga di Indonesia. Bila saat ini, rata-rata harga sapi di Tanah Air Rp 100.000 per kg, maka harga daging beku dari Meksiko sekitar Rp 64.000 per kg sampai di Indonesia.
Amran bilang, jika nantinya pemerintah tertarik dengan tawaran kedua negara ini, realisasi impor akan dilakukan dengan kerjasama bisnis. Berbeda dengan Sudan, Meksiko sudah terbebas dari PMK, sehingga kemungkinan impornya jauh lebih besar.
Sampai saat ini, impor daging beku dari negara non Australia yang sudah terjadi baru daging beku asal Selandia Baru. Wahyu, Direktur Pengadaan Bulog menambahkan, saat ini belum ada pembicaraan tentang daging sapi beku dari negara lain di luar Selandia Baru. Penugasan impor daging beku sebanyak 10.000 ton ini baru diperoleh Bulog awal bulan ini guna mengantisipasi persediaan daging sapi dalam negeri menjelang akhir tahun.
Wahyu memprediksi, daging sapi beku impor tersebut sudah akan tiba di Indonesia pada awal November 2015 dan akan didatangkan secara bertahap ke Tanah Air.
Bulog optimistis stok daging beku asal Selandia baru ini dapat dijual dengan harga di bawah Rp 100.000 per kg di pasaran. Sebelumnya, Bulog pernah menargetkan daging sapi beku impor ini bisa dijual ke masyarakat dengan harga sekitar Rp 90.000 per kg, sehingga bisa mengatasi gejolak harga daging sapi yang lazim terjadi di akhir tahun.
Sumber: Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar