Sejak kemunculannya, Google Street View memang menuai pro dan kontra dari segala penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Sebagian ‘suka’ dengan layanan Google ini lantaran bisa menikmati banyak manfaat, mulai dari bisa menikmati ragam keindahan dunia hanya dalam jentikan jari, bisa mempromosikan usaha hingga memanfaatkan detail gambar yang tertangkap street view Google untuk kebutuhan strategis lain.
Ada juga yang memprotes, layanan pribadinya terusik oleh Street view besutan Google yang lahir sejak tahun 2007 ini. Pihak yang memprotes ini merasa potret depan rumahnya tak diumbar di publik. Mereka khawatir data gambar-gambar tersebut digunakan pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
Menjadi negara ke 45, Indonesia kedatangan street view dari Google sejak akhir November 2012. Selang hampir tiga tahun, mobil-mobil Google yang dilengkapi dengan kamera 360 derajat ini ‘menjelajahi’ Indonesia, sikap pemerintah Indonesia nyaris tak terbaca.
Tahun 2012, pemerintah memang mengizinkan Google masuk dan menangkap, sudut-sudut jalan, hutan di nusantara lengkap berisi isinya. Jelas, banyak yang bisa kita manfaatkan dari layanan ini. Misalnya, mempromosikan Indonesia. Banyak aset-aset kekayaan negeri ini terekam cantik oleh Street View. Ini bisa menjadi modal berharga untuk mengenalkan negeri ini ke dunia.
Ada juga potret ‘buruk’, misal minimnya fasilitas infrastruktur, rusaknya fasilitas umum. Tak hanya di ibukota tapi hingga pelosok tanah air. Lagi-lagi, ini bisa kita manfaatkan untuk memantau pemerataan pembangunan, apakah sesuai target atau meleset.
Manfaat penting lain adalah: pemerintah bisa mengintai aset-aset pegawainya, apakah aparatnya amanah atau tidak dalam menjalankan tugas. Pun, aparat pajak bisa memantau pegawainya. Tentu saja, pemantauan langsung di lapangan juga wajib dilakukan, mengingat google street view meng-update gambarnya setahun sekali.
Meski banyak manfaat positif yang bisa kita raup, efek negatif juga layak kita timbang. Yakni betapa ‘telanjang’nya kita di mata dunia. Kekayaan alam kita, hutan, wilayah tambang, laut, hingga keamanan wilayah perbatasan ter-capture detail lewat kamera 360 derajat.
Sangat mungkin, privasi dan keamanan kita terusik. Oleh karena itu, sikap tegas, pemerintah atas jelajah street view besutan Google harus diperjelas. Minimal, agar kita tak benar-benar telanjang.
Sumber: Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak

Tinggalkan komentar