JAKARTA. Kontribusi penjualan mobil di kawasan Jakarta dan sekitarnya atau Jabodetabek tak bisa dihiraukan. Pasalnya, penjualan mobil di kawasan Jabodetabek masih mayoritas dalam penjualan nasional. Penurunan penjualan mobil di Jabodetabek ini pula yang membuat penjualan nasional melorot.
Budi Nur Mukmin, General Marketing Strategy and Communication PT Nissan Motor Indonesia (NMI) menyebutkan, penjualan mobil nasional yang turun berkisar 18% merupakan cermin dari penurunan penjualan mobil di Jabodetabek. “Penjualan mobil Jabodetabek berkontribusi 40%-50% dari penjualan mobil nasional,” kata Budi kepada KONTAN, Rabu (23/10).
Maka, jika penjualan mobil di Jabodetabek naik, penjualan mobil nasional ikut terkerek naik. Sayang, Budi tak memegang data terperinci berapa jumlah penjualan mobil di Jabodetabek tersebut.
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kategori penjualan mobil hanya dihitung secara nasional saja. Pada periode Januari–September 2015, penjualan mobil nasional tercatat 764.683 unit, turun 18% ketimbang penjualan periode yang sama tahun lalu 932.668 unit.
Dengan asumsi 40%-50% penjualan mobil nasional Januari–September 2015 berasal dari Jabodetabek, penjualan mobil di Jabodetabek mencapai 305.873 unit–382.341 unit.
Budi menambahkan, tahun ini penurunan penjualan mobil di Jabodetabek cenderung lebih dalam ketimbang penjualan mobil di daerah.
“Penjualan mobil di daerah masih terbantu dengan penjualan mobil low cost green car (LCGC) ,” kata Budi. Penurunan penjualan mobil Jabodetabek ini juga diamini oleh Johnny Darmawan, Ketua III Gaikindo. Menurut Johnny, industri mobil masih mengandalkan penjualan mobil di Jabodetabek.
Berbeda dengan Budi, Johnny memperkirakan, penjualan mobil di Jabodetabek berkisar antara 30%-35% dari penjualan nasional.
Adapun sumber masalah dari penurunan penjualan mobil di Jabodetabek berasal dari pelemahan ekonomi yang melemahkan daya beli warga Jabodetabek. Masalah lainnya adalah kenaikan suku bunga, adanya pengenaan pajak progresif hingga aturan lain. “Sekarang banyak aturan pengetatan pembelian dari pemerintah,” kata Johnny di sela acara Jakarta Auto Show, Rabu (28/10).
Rahmat Samulo, Direktur Marketing Toyota Astra Motor Toyota (TAM) menduga, porsi penjualan Jabodetabek turun karena di daerah yang naik.
Sumber: Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak

Tinggalkan komentar