Rendahnya realisasi belanja modal memberi sinyal investasi pemerintah masih belum optimal
JAKARTA. Realisasi belanja modal pemerintah hingga kuartal III 2015 masih minim. Data Kementerian Keuangan (Kemkeu) menunjukkan, hingga 30 September 2015 realisasi belanja modal pemerintha hanya mencapai 27,8% atau senilai Rp 76,8 triliun dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015.
Minimnya realisasi belanja modal dalam APBNP 2015 ini tentu akan berdampak pada kegiatan ekonomi kuartal ketiga 2015. Dengan kinerja ekspor dan konsumsi yang minim, pengeluaran pemerintah diharapkan menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi 2015. Angka realisasi ini juga lebih rendah dari prediksi Bank Indonesia (BI) yang sebelumnya yakin realisasi belanja modal kuartal III lebih dari 30%.
Secara persentase, realisasi belanja modal sampai 30 September 2015 juga paling rendah dibandingkan empat tahun ke belakang. Pada akhir September 2014, realisasi belanja modal mencapai 37,2% atau Rp 59,8 triliun. Sedangkan pada periode sama 2013 mencapai 37,5%. Sementara realisasi belanja modal kuartal ketiga 2012 sebesar 36,8% dan kuartal ketiga 2011 sebesar 30,8%.
Diproyeksi tumbuh 4,9%
Namun Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mnjawab, realisasi belanja modal sampai saat ini (akhir Oktober 2015) melonjak drastis dibandingkan realisasi akhir September lalu. “Sudah hampir 40%, itu 39%,” katanya, Senin (2/11).
Hanya saja, rendahnya realisasi belanja modal pemerintah hingga September 2015 memberi sinyal bahwa investasi pemerintah belum optimal di kuartal III.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, belanja modal memang sedikit meningkat dibanding awal tahun. Oleh karena itu dia memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2015 sedikit lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya. Ini tampak dari adanya peningkatan penjualan semen sejak Agustus – Oktober 2015.
“Dari Agustus naik 3,7 juta ton, September naik 5,4 juta ton, dan Desember mungkin naik 5,7 juta ton,” katanya.
Dengan data itu, David memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal III akan mencapai 4,8% – 4,9%. Alhasil, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2015 diperkirakan mencapai 4,9% dengan realisasi belanja modal 70 – 80%. Perkiraan pertumbuhan ekonomi kuartal III ini hampir sama dengan prediksi BI sebesar 4,9%.
Ekonom Development Bank of Singapore (DBS) Gundy Cahyadi memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun ini hanya sebesar 4,8%. Perkiraan ini lebih rendah disebabkan adanya penurunan impor yang menandakan permintaan masih melemah. Sementara ekspor juga tidak banyak membantu.
Namun Gundy melihat adanya tanda pemulihan ekonomi di akhir tahun yang ditandai membaiknya pertumbuhan kredit investasi. Meski begitu, Gundy tetap yakin ekonomi tumb
Sumber: KONTAN
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar